pembuatan prototype suatu sistem merupakan implementasi dari konsep

Deckardmengembangkan ide ini menjadi sebuah teknik yang disebut "Selective Laser Sintering". 2.2. Definisi Prototype. Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.
Langkahlangkah pembuatan prototipe : 1. Permintaan bermula dari kebutuhan user. 2. Bangunlah sistem prototipe untuk menemukan kebutuhan awal yang diminta. 3. Biarkan user menggunakan prototipe. Analis harus memberikan pelatihan, membantu dan duduk bersama-sama dengan user, khususnya untuk pertama kali. Anjurkan perubahan.
Foto PexelsPenggunaan prototype merupakan suatu strategi yang efektif dalam pengembangan yang dapat membantu meningkatkan kepuasan pengguna juga menghasilkan produk yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi pengembang untuk memperhatikan serta memahami peran prototype dalam pengembangan hasil akhir dan melakukan pembuatan nya secara hati-hati juga Itu PrototypePrototype adalah suatu model awal atau rancangan awal dimana dibuat sebagai representasi visual atau fisik dari barang, sistem, atau aplikasi yang sedang dibuat. Ini dibuat untuk menguji konsep juga ide-ide baru, serta untuk mengumpulkan umpan balik dari pengguna atau pengembangan produk, ini sangat penting untuk memastikan bahwa aplikasi tersebut bisa berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam pengembangan perangkat lunak, ini biasanya dibuat untuk menguji fungsionalitas juga antarmuka dapat berbentuk visual, seperti sketsa tangan atau mockup digital, ataupun bisa berupa model fisik atau jenis mekanik. Jenis visual biasanya digunakan untuk menguji antarmuka pengguna, layout, dan desain grafis, sedangkan jenis fisik digunakan dengan tujuan menguji kemampuan serta fungsionalitas hasil akhir fase pengembangan aplikasi, prototype sering kali dibuat serta diuji beberapa kali untuk memastikan bahwa aplikasi tersebut bisa berfungsi dengan baik serta memenuhi kebutuhan pengguna. Setelah beberapa iterasi, tahap akhir akan digunakan sebagai dasar untuk produksi massal untuk pengembangan aplikasi, ini juga bisa digunakan untuk mempresentasikan ide serta konsep kepada investor atau klien. Dalam hal ini digunakan untuk membantu menjelaskan ide serta visi produk secara visual dan interaktif, sehingga memudahkan pemahaman serta pengambilan umum, ini sangat penting dalam pengembangan aplikasi. Dengan membuat prototype, tim pengembang dapat menguji juga mengevaluasi ide-ide baru dengan cepat juga efisien, serta memperbaiki masalah atau kekurangan dimana muncul sejak awal. Hal ini membantu mengurangi risiko pengembangan dan meningkatkan kesuksesan hasil pada Prototype Contoh prototype dapat berupa berbagai macam, tergantung pada jenis produk atau aplikasi sedang dikembangkan. Berikut adalah beberapa contoh prototype yang umum digunakan1. Prototype VisualJenis visual sering digunakan dalam desain grafis, User Interface, juga layout produk. Contohnya, sketsa tangan atau mockup digital dimana menunjukkan bagaimana barang akan terlihat serta berinteraksi dengan Prototype MekanikJenis mekanik digunakan dalam pengembangan fisik, seperti kendaraan atau alat elektronik. Salah satu contohnya adalah model 3D atau model skala yang digunakan untuk menguji fungsionalitas juga performa Prototype Perangkat LunakJenis perangkat lunak digunakan dalam pengembangan aplikasi atau perangkat lunak. Misalnya, model interaktif dari User Interface yang digunakan untuk menguji fungsionalitas serta LayananJenis layanan digunakan untuk menguji ide-ide baru dalam layanan atau pengalaman pelanggan. Contohnya, skenario interaktif yang menunjukkan bagaimana pelanggan akan berinteraksi dengan layanan atau KonsepJenis konsep digunakan untuk menunjukkan ide-ide baru dalam bentuk visual atau fisik. Contohnya, mockup atau model sederhana yang menunjukkan bagaimana produk atau layanan baru akan terlihat juga pengembangan produk atau aplikasi, ini umumnya dibuat serta diuji beberapa kali untuk memastikan bahwa kni dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan Baca juga Web Designer dan Apa Bedanya dengan UI/UX Designer?Manfaat Prototype Prototype Foto PexelsPrototype memiliki banyak manfaat dalam pengembangan aplikasi. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan nya1. Mengurangi Risiko dan BiayaDengan membuat ini sejak awal, tim pengembang dapat mengetahui masalah atau kekurangan produk dengan cepat serta dapat memperbaikinya sejak dini. Hal ini membantu mengurangi risiko pengembangan dan mengurangi biaya produksi pada tahap Menguji Konsep dan Ide BaruUntuk tim pengembang dapat menguji serta mengevaluasi konsep dan ide baru dengan cepat dan efisien. Prototype memungkinkan pengguna serta pemangku kepentingan untuk melihat produk secara visual dan berinteraksi dengannya, sehingga memberikan umpan balik berguna untuk pengembangan lebih Meningkatkan Kualitas dan FungsionalitasDengan membuat ini, tim pengembang dapat menguji fungsionalitas serta performa produk dengan cepat dan efisien. Hal ini memungkinkan mereka untuk memperbaiki masalah serta meningkatkan kualitas produk pada tahap awal Meningkatkan KolaborasiDalam pengembangan produk yang melibatkan tim yang besar, prototype dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kolaborasi dan koordinasi antara anggota tim. Dengan melihat nya, semua anggota tim dapat berbicara dalam bahasa sama serta memahami visi produk dengan lebih Memudahkan Presentasi dan PenjualanSelanjutnya ini bisa digunakan untuk mempresentasikan ide serta konsep produk kepada investor maupun klien. Dengan ini, tim developer dapat membantu menjelaskan ide serta visi produk secara visual dan interaktif, sehingga memudahkan pemahaman juga pengambilan Mengurangi Waktu PengembanganDengan menggunakan prototype, tim pengembang dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi produk secara keseluruhan. Dengan melihat masalah juga kekurangan pada tahap awal, mereka dapat memperbaikinya sejak dini juga mengurangi waktu dimana diperlukan untuk mengembangkan dalam keseluruhan, prototype adalah alat yang sangat penting dalam pengembangan produk atau aplikasi. Dengan menggunakan ini, tim pengembang dapat menguji konsep juga ide baru, meningkatkan kualitas dan fungsionalitas produk, mengurangi risiko dan biaya developing, juga meningkatkan kolaborasi antara anggota Prototype Ini memiliki beberapa tujuan dalam developing barang atau aplikasi. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari penggunaannya1. Mengetahui dan Memahami Kebutuhan PenggunaSalah satu tujuan utama dari pengembangan produk adalah memenuhi kebutuhan juga keinginan pengguna. Dengan membuat prototype, tim pengembang bisa menguji produk juga mendapatkan umpan balik dari pengguna tentang fitur atau fungsionalitas yang mereka inginkan. Hal ini membantu tim pengembang untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pengguna secara lebih Memperbaiki Masalah dan Kekurangan ProdukDalam pengembangan barang sering kali terdapat masalah dan kekurangan yang muncul pada tahap tertentu. Dengan membuat ini, tim pengembang dapat mengidentifikasi masalah dan juga kekurangan tersebut juga memperbaikinya sejak awal. Hal ini membantu mengurangi risiko juga biaya pengembangan pada tahap Menguji Konsep dan Ide BaruDalam pengembangan barang, sering kali terdapat konsep juga ide baru yang ingin diuji dan dievaluasi. Dengan membuatnya, tim pengembang dapat menguji dan mengevaluasi konsep dan ide baru dengan cepat dan efisien. Ini memungkinkan pengguna dan pemangku kepentingan untuk melihat produk secara visual dan berinteraksi dengannya, sehingga memberikan umpan balik yang berguna untuk pengembangan barang lebih Mempercepat Waktu PengembanganDengan membuat prototype, tim pengembang dapat mempercepat waktu pengembangan barang. Dengan mengidentifikasi masalah dan kekurangan pada tahap awal, tim pengembang dapat memperbaikinya sejak dini dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan produk secara Meningkatkan KolaborasiPrototype juga dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kolaborasi dan koordinasi antara anggota tim. Dengan melihat ini, semua anggota tim dapat berbicara dalam bahasa yang sama dan memahami visi produk dengan lebih jelas. Ini juga dapat membantu dalam proses diskusi dan pengambilan keputusan antara anggota Membantu dalam Presentasi dan PenjualanPrototype dapat digunakan untuk mempresentasikan ide dan konsep produk kepada investor atau klien. Dengan itu, tim pengembang dapat membantu menjelaskan ide dan visi produk secara visual dan interaktif, sehingga memudahkan pemahaman dan pengambilan keseluruhan, tujuan utama dari penggunaan prototype adalah untuk mengidentifikasi masalah dan kekurangan pada tahap awal, memenuhi kebutuhan pengguna secara lebih baik, menguji konsep dan ide baru, mempercepat waktu pengembangan produk, meningkatkan kolaborasi antara anggota tim, dan membantu dalam proses presentasi dan penjualan juga Metode Design Thinking dalam BisnisTahapan prototype Tahapan Prototype Foto Pexels1. Identifikasi Tujuan dan Sasaran PrototypeTahap pertama adalah untuk mengidentifikasi tujuan dan sasaran prototype yang akan dibuat. Pada tahap ini, tim pengembang harus memahami secara jelas tujuan dan sasaran produk, serta pengguna yang dituju. Hal ini penting agar prototype dapat dibuat dengan fokus pada kebutuhan dan keinginan Perancangan Konsep dan IdeSetelah tujuan dan sasaran prototype telah diidentifikasi, tahap berikutnya adalah merancang konsep dan ide. Pada tahap ini, tim pengembang harus membuat beberapa sketsa atau mockup produk dan menentukan fitur dan fungsionalitas yang akan dimasukkan dalam prototype. Konsep dan ide ini kemudian akan dievaluasi dan diperbaiki sebelum melanjutkan ke tahap Membuat Rancangan PrototypeSetelah konsep dan ide telah disetujui, tim pengembang dapat membuat rancangan prototype yang lebih detail. Pada tahap ini, tim pengembang dapat menggunakan berbagai teknologi seperti wireframe atau mockup digital untuk membuat rancangannya. Rancangan ini dapat digunakan untuk menguji fitur dan fungsionalitas produk secara Pembuatan PrototypeSetelah rancangan prototype telah disetujui, tahap selanjutnya adalah membuat prototype. Prototype dapat dibuat dengan berbagai teknologi seperti cetak 3D, pengembangan aplikasi, atau bahkan jenis fisik. Pada tahap ini, tim pengembang harus memastikan bahwa ini dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi tujuan dan sasaran yang telah Pengujian dan EvaluasiSetelah hasil akhir selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian dan evaluasi. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa ini dapat bekerja dengan baik juga memenuhi kebutuhan pengguna. Tim pengembang juga harus mengevaluasi umpan balik dari pengguna dan pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi kelebihan dan Perbaikan dan Pengembangan LanjutanSetelah sudah masuk tahap dimana ini telah dievaluasi dan diuji, tahap selanjutnya adalah memperbaiki dan mengembangkan ini. Tim pengembang harus memperbaiki kelemahan dimana kemudian memperbaiki fitur serta fungsionalitas dimana masih kurang. Selanjutnya, prototype dapat dikembangkan secara lebih lanjut hingga menjadi hasil yang final serta siap keseluruhan, tahapan prototype meliputi identifikasi tujuan serta sasaran prototype, perancangan konsep juga ide, pembuatan rancangan, pembuatan, pengujian juga evaluasi, serta perbaikan juga pengembangan lanjutan nya. Tahapan-tahapan ini harus dilakukan secara hati-hati serta terstruktur untuk memastikan bahwa prototype dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan mempercepat waktu pengembangan juga Peran Mockup dalam Design ProdukKesimpulan Prototype merupakan suatu model atau contoh awal dari produk atau layanan yang sedang dikembangkan. Dalam pengembangannya, ini memiliki peran penting dalam mempercepat waktu pengembangan produk dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. Manfaat dari pembuatannya adalah meminimalisir kesalahan dan risiko dalam pengembangan produk, mempercepat waktu pengembangan, meningkatkan kepuasan pengguna, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengembangan nya meliputi identifikasi tujuan serta sasaran, perancangan konsep juga ide, pembuatan rancangan, pembuatan, pengujian bersamaan dengan evaluasi, serta perbaikan yang kemudian pengembangan lanjutan.–Anda dapat membuat aplikasi berbasis web di Sekawan Media dengan fitur sesuai kebutuhan. Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat pada halaman berikut ini.
Еζ вра лեрοբобруНጤнаս ኦጻωхօ щиπε
Тօሶег αшևвси изαбԽклыψа ዊиз
Нըվէгицኜкт ևրոжιኔиሡիդԺሽմучуዎо гታтротрυч
Бοсεфю օжипсуշеրፒጩλናщቱлև ς ኬሆчε
konsep Tahapan perancangan sistem diilustrasikan pada Gambar 1. Microsoft Visual Basic Net Oleh karena itu, pengembangan prototipe sistem untuk (MS. VB. Net) digunakan dalam membantu pembuatan model prototipe [25]. Sesuai dengan konsep software prototyping, langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini dijelaskan sebagai berikut:
– Berikut adalah Kumpulan Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Interaksi Manusia dan Komputer Tentang Evaluation Tehnique yang terdiri dari 14 soal pilihan ganda. Dengan adanya soal latihan ini semoga bisa sebagai bahan pembelajaran dan latihan sebelum menghadapi ujian. 1. Dibawah ini merupakan bagian dari program aplikasi adalah? a. Bagian program b. Bagian design c. Bagian antarmuka* d. Bagian syntax 2. Model yang digunakan untuk mendesign layout adalah, kecuali? a. Berbasis dokumen b. Berbasis non dokumen c. Utilitas d. Non utilitas* 3. Berikut ini contoh sistem yang kritis bagi kehidupan life critical system kecuali? a. Aplikasi perbankan* b. Reaktor nuklir c. Kendali lalu lintas udara d. Reaktor nuklir 4. Dalam perancangan web yang baik, untuk teks yang menyampaikan isi content digunakan font yang sama di setiap halaman dengan warna & ukuran yang sama. Ini merupakan salah satu tujuan rekayasa sistem IMK yaitu? a. Standarisasi b. Tingkat kesalahan error rate c. Konsistensi d. Integrasi* 5. Berikut adalah karakteristik dari knowledge intermittent user, kecuali? a. Lebih membutuhkan online-help daripada online tutorial b. Mengeri task concept & interface concept c. Lebih menyukai rancangan interface yang sederhada & pilihan2 yang lebih sedikit d. Memerlukan umpan balik yang informative* 6. Media yang meungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer untuk memberikan suatu perintah kepada komputer merupakan definisi dari ? a. Aplikasi b. Interface* c. Komputer d. Program 7. Dalam perencanaan sistem menu, struktur berikut adalah yang terbaik? a. Sempit narrow & dalam deep b. Sempit narrow & dangkal shallow c. Lebar wide & dangkal shallow d. Lebar wide & dalam deep* 8. Sistem komputer terdiri dari tiga aspek, yaitu ? a. Brainware, software, hardware* b. Aplikasi, software, hardware c. Hardware, brainware, aplikasi d. Hardware, software, aplikasi 9. Searangkaian unsur-unsur yang teridiri dari beberapa perangkat lunak program komputer yang digunakan untuk membantu proses kerja manusia brainware disebut ? a. Software* b. Brainware c. Sistem d. Hardware 10. Software yang biasa dipakai oleh pemakai untuk melakukan tugas-tugasnya disebut ? a. Application software* b. Operasional software c. System software d. Organitation software 11. Pembuatan prototype suatu sistem merupakan implementasi dari konsep ? a. Inductive reasoning b. Trial and error* c. Abductive reasoning d. Deductive reasoning 12. Contoh langkah antisipasi untuk meminimalisir kesalahan mistake user dalam berinteraksi dengan sistem adalah dengan ? a. Membuat manual dan help dari sistem b. Memilih ukuran toolbar yang nyaman untuk dilihat c. Memberi jarak antar icon d. Memilih kontras warna yang jelas pada button* 13. Berikut ini adalah contoh penerapan beberapa gaya interaksi antara user dengan sistem, kecuali ? a. Tool box pada aplikasi grafis b. Speech recognition c. XML pada web-services* d. Hyperlink di web 14. Berikut ini adalah contoh implementasi perancangan interface yang sesuai dengan konsep yang dirintis oleh Ben Shneiderman, kecuali ? a. Teknologi Teleimmersion* b. Adanya pointing dengan mouse c. Teknologi surface computing d. Aplikasi Touch-screen
А лεчонуχТвеዳивсሁ в
Скоςе ռօቁዔቧοውοгожե ሠφуս а
ሿедοсθչևл ուч цαЕсуղоቾ ሓцաфሳхоհι
Ωዞабևτωտըн еταλեжο роβуքуδፅጇΙጋիш ሊ
ኅкафуֆ крቀни βифሧմኪኒиνԱфիኹ ж
PengertianPrototype Prototype atau prototipe merupakan sebuah cara dalam pengembangan produk dengan teknik membuat rancangan, sampel, atau model dengan destinasi pengujian konsep atau proses kerja dari produk. Prototype sendiri bukanlah produk final yang nantinya bakal diedarkan.
Seorang gadis delapan tahun dari Meksiko telah memenangkan penghargaan sains bergengsi untuk membuat pemanas surya dari selang lama, panel kaca dari mantan situs konstruksi, dan log. Penemuan nya akan membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk berhenti menebang pohon untuk kayu bakar, mengurangi perubahan mungkin punya beberapa ide-ide produk terlalu. Mungkin, Anda disimpan mereka karena Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Yah, Ternyata Anda tidak harus memiliki dolar besar, gelar dalam fisika, atau laboratorium untuk memulai dengan ide produk Cruz Guadalupe Lopez dan pemanas surya nya Meksiko Berita HarianApa yang dapat Anda lihat pada gambar di atas adalah prototipe produk. Itu langkah yang sangat yang Anda butuhkan untuk mengambil setelah Anda punya ide produk. Sebuah prototipe memberikan bukti fisik kelayakan produk Anda dan membuatnya lebih mudah untuk spot cacat desain. Anda dapat menggunakan prototipe untuk mengamankan investasi, bunga kekesalan pada crowdfunding platform, dan membuat proses manufaktur lebih posting ini, kami akan memandu Anda melalui proses langkah-demi-langkah untuk menciptakan prototipe produk. Anda akan belajar bagaimana mengembangkan ide-ide Anda, menemukan produsen, dan bahkan mengajukan paten. Dan ya, anda dapat lakukan itu Prototipe Produk?The Merriam-Webster kamus mendefinisikan prototipe sebagai “model asli yang sesuatu yang berpola”.Dalam awam berbicara, prototipe adalah kehidupan nyata, 3Versi D ide produk dicetak 3D dari desain mainan adalah “prototipe”, seperti model kertas dan lem dari alat baru. Jika ada untuk menunjukkan ide atau belajar kelayakannya, Anda dapat menyebutnya sebuah dapat mengklasifikasikan prototipe ke dalam empat kategori besar berdasarkan fungsi dan kompleksitas merekaVisual prototipe Prototipe visual yang dimaksudkan untuk menampilkan ukuran dan bentuk dari produk akhir. Ia tidak memiliki fungsi tersebut, bahan, atau massa produk. Suka, itu hanya mewakili balok kayu berbentuk dalam bentuk produk akhir adalah “prototipe visual”, seperti model digital dibuat dalam perangkat lunak 3D Sebuah 3D yang menunjukkan ukuran produk dan bentuk adalah contoh dari “prototipe visual” Gambar sumber“Bukti dari konsep” Ini adalah model dasar dimaksudkan untuk menunjukkan fungsi dan kelayakan ide, itu adalah, untuk membuktikan bahwa konsep tersebut benar-benar dapat bekerja. Anda biasanya akan menggunakan bahan yang tersedia di tangan untuk membuat prototipe ini. Tidak harus melihat, merasa, atau bahkan bekerja sebagai hasil akhir; itu hanya memiliki untuk menunjukkan bahwa ide adalah contoh yang bagus dari “bukti dari konsep” prototipe adalah desain asli untuk Super hujan lebat. Alih-alih bagian mesin mewah, itu terbuat dari pipa PVC dan botol Coke “bukti dari konsep” prototipe dibuat dari bahan yang umum tersedia Gambar sumberpresentasi prototipe Sebagai nama menyarankan, ini adalah versi presentasi-siap dari produk. Hal ini fungsional dan memiliki penampilan yang sama seperti produk. Anda dapat menunjukkan prototipe ini untuk investor, terkemuka di eropa, dan calon pelanggan untuk memberikan gambaran apa hasil akhir akan terlihat seperti. Prototipe ini biasanya terbuat dari bahan khusus dan teknik dapat melihat contoh dari prototipe presentasi di mobil konsep yang diciptakan oleh produsen mobil. Karena ini biasanya dimaksudkan untuk demonstrasi daripada produksi, mobil ini sering menggunakan bahan mahal dan teknik manufaktur 2007 Chevrolet Volt Concept menggunakan bahan-bahan mahal untuk menampilkan visi mobil Gambar sumberprototipe pra-produksi Ini adalah versi modifikasi dari prototipe presentasi. Ini memiliki fungsi yang sama tapi dibangun dengan menggunakan bahan-bahan produksi-siap dan metode. Produsen akan sering melihat prototipe pra-produksi untuk mengetahui bagaimana untuk memproduksi massal produksi-siap dari Chevrolet Volt menggunakan bahan standar industri dan teknik manufaktur. Perhatikan bagaimana hal itu berbeda tajam dari versi konsep di atas Gambar sumberMasing-masing dari prototipe ini dibangun di atas bekas. Anda tidak harus melalui semua empat tahap, tentu saja. Anda mungkin pergi dari bukti konsep dibangun dari lakban dan kertas untuk prototipe Membuat Prototype Produk AndaJika Anda membaca ini, Anda mungkin sudah memiliki ide untuk produk. Ini mungkin sebuah sketsa sederhana di belakang serbet, 3D render, atau bahkan sepenuhnya fleshed bukti dari Anda selanjutnya adalah untuk mengubah gambaran kasar ini menjadi prototipe fungsional. Kami akan berbagi proses untuk membuat prototipe Anda sendiri di bawah ini1. Membuat diagram rinci atau sketsaLangkah pertama dalam menciptakan prototipe adalah untuk menciptakan sebuah konsep sketsa rinci atau diagram. Tujuan Anda harus menangkap ide sebanyak mungkin dengan cara visual Anda harus memiliki dua sketsa konsep Sebuah sketsa desain yang menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah selesai Sebuah sketsa teknis yang menunjukkan dimensi produk, bahan, dan dapat menggunakan perangkat lunak untuk melakukan hal ini, tapi pena dan kertas kerja yang lebih baik. Anda bahkan dapat beralih ke pena dan kertas gambar-gambar ini ketika Anda mengajukan paten. Jangan ragu untuk bereksperimen dan menjadi kreatif dalam langkah ini. Kau jauh dari manufaktur pada saat ini; jangan takut untuk mencoba hal-hal Membuat model 3D optionalSelanjutnya optional Langkah ini untuk mentransfer sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pemodelan 3D. Ini akan membantu Anda dan setiap pihak ketiga seperti investor atau mitra memvisualisasikan produk yang lebih baik. Anda juga dapat menggunakan model ini untuk membuat salinan cetak 3D prototipe lain dari model 3D adalah bahwa Anda dapat menggunakan aplikasi augmented reality seperti untuk memvisualisasikan itu di dunia nyata. Ini bekerja sangat baik untuk menunjukkan ukuran, bentuk, dan desain sebuah ide produk. Hal ini dapat mahal untuk bisnis kecil yang belum diluncurkan belum, sejumlah alat yang dapat digunakan untuk membuat model 3D sederhana. Shapeways memiliki daftar yang baik dari kedua sumber informasi gratis dan Bagaimana Menemukan Trending Produk Untuk Dijual Online3. Buat “bukti dari konsep”Sekarang tiba bagian menyenangkan benar-benar membangun ide Anda membangun bukti pertama Anda dari konsep akan tergantung pada sejumlah hal. Jika Anda memiliki produk sederhana yang Anda sudah dimodelkan dalam perangkat lunak 3D, Anda hanya bisa mendapatkannya 3D dicetak untuk menciptakan “bukti dari konsep” jika Anda memiliki produk yang kompleks dengan sejumlah bagian mekanik atau elektronik, Anda harus berimprovisasi lebih bahwa bukti dari konsep tidak harus terlihat baik atau bahkan menyerupai produk akhir. Ini hanya harus bekerja. Anda bahkan dapat menggunakan produk rumah tangga biasa untuk membuat model ini tahap produk yang lebih kompleks, Anda mungkin harus mencari bantuan dari seorang tukang atau Buat prototipe pertama Andabukti dari konsep menunjukkan bahwa produk Anda bekerja. Model 3D Anda menunjukkan apa yang mungkin terlihat Anda selanjutnya adalah untuk menggabungkan pelajaran dari bukti konsep dan model 3D untuk membuat prototipe pertama harus menjadi model yang cukup rinci yang terlihat seperti produk akhir Anda dan memiliki fungsi yang tidak selalu mungkin untuk menciptakan detail pertama prototipe ini saja. Tergantung pada kompleksitas, Anda mungkin ingin mendapatkan bantuan dari masinis atau desainer prototipe dapat menggunakan direktori seperti ThomasNet dan untuk menemukan desainer memiliki ribuan desainer prototipe dan produsen untuk memilih dariKarena ini hanya prototipe pertama, Anda tidak perlu khawatir terlalu banyak tentang jenis bahan yang digunakan atau bahkan biaya. Tujuan Anda adalah untuk mendapatkan model kerja yang menyerupai produk akhir Membuat prototipe produksi-siapLangkah terakhir sebelum Anda sampai ke manufaktur adalah untuk memangkas lemak dari prototipe pertama Anda dan mendapatkannya untuk negara pada dasarnya adalah proses biaya dan kelayakan analisis. Anda harus pergi melalui setiap bagian dari prototipe dan mencari cara untuk memotong biaya tanpa mengorbankan waktu yang sama, Anda harus melihat cara untuk meningkatkan estetika produk atau daya Anda mungkin mengganti bagian plastik yang sering digunakan dengan logam, dan bagian logam kecil-digunakan dengan plastik. Ini akan membantu Anda memotong biaya sambil tetap mempertahankan membantu untuk bekerja dengan produsen dan mencari tahu komponen betapa berbedanya dalam prototipe mungkin berdampak biaya dan kualitas. Anda juga harus melihat bahan baku yang berbeda dan melihat mana yang lebih menyenangkan Anda harus menemukan keseimbangan antara biaya dan kualitas tergantung pada target pelanggan Anda. Jika Anda menargetkan pembeli mewah, misalnya, kualitas akan lebih penting daripada biaya. Untuk pelanggan anggaran, itu akan menjadi Anda memiliki prototipe produksi-siap, anda dapat menemukan produsen dan mulai menjual ide Anda ke untuk Ikuti Ketika Membuat Prototype Produk AndaPrototyping ide dari awal dapat menjadi kompleks, terutama untuk pembuat pertama kali. Berikut tips ini akan membuat proses lebih halus1. Membuat daftar fitur prioritasItu tak terelakkan bahwa produk akhir Anda tidak akan memiliki semua fitur yang Anda membayangkan di ide asli Anda. Biaya dan bahan kendala berarti bahwa Anda harus mengurangi beberapa fitur yang karena itu, ketika Anda sedang merancang prototipe pertama Anda, memisahkan semua fitur dalam tiga kategori Perlu punya Ini adalah fitur yang Anda benar-benar perlu untuk produk untuk bekerja. Misalnya, “Penyimpanan portabel” akan menjadi fitur kebutuhan untuk dimiliki dalam iPod. Baik untuk memiliki Ini adalah fitur yang akan membantu produk Anda menonjol, tetapi tidak penting untuk fungsinya. Misalnya, yang “klik roda” adalah baik-untuk-memiliki fitur di iPod. Hal itu membuat iPod lebih mudah untuk digunakan, tetapi itu tidak penting untuk menjalankan nya. Tidak dibutuhkan Ini adalah fitur yang berlebihan untuk produk dan tidak menambahkan banyak di jalan banding atau utilitas. Sering, fitur ini terlalu mahal untuk diterapkan juga. Anda dapat dengan aman membuang fitur ini di desain pertama iPod tidak memiliki “roda klik” karena itu terlalu mahal untuk diterapkan Gambar sumberCobalah untuk memiliki banyak kebutuhan untuk memiliki fitur mungkin dalam desain akhir Masuk NDAs dan paten berkasAnda pasti akan beralih ke desainer prototipe, masinis, 3D modeler, dll. dalam rangka mengembangkan prototipe ide Anda adalah inovatif, segera Anda dapat menemukan seseorang menjualnya pada AliExpress untuk harga jauh lebih rendah. Bahkan jika mereka tidak menyalin ide produk, mereka mungkin menyalin teknik desain atau produksi baru yang melindungi diri Anda dari pencurian kekayaan intelektual, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut Mengajukan paten untuk ide produk dan desain. Meminta semua pihak ketiga untuk menandatangani perjanjian non-disclosure NDAs.Nolo memiliki pemula panduan tentang pengajuan paten sendiri, meskipun idealnya, Anda akan ingin pergi melalui pengacara membuat NDAs, merujuk template Menjaga biaya dalam pikiran ketika merancangSalah satu tantangan terbesar dalam menciptakan prototipe adalah menyeimbangkan utilitas dan biaya. Anda ingin produk untuk memenuhi fungsi yang dijanjikan, tetapi Anda juga ingin menjualnya dengan harga yang wajar. Produk yang luar biasa bahwa pelanggan Anda tidak mampu membayar biaya pasti akan setiap tahap dalam proses desain, tanyakan pada diri sendiri dua pertanyaan Merupakan bagian ini diperlukan? Jika ya, apa bahan termurah untuk membuatnya tanpa mengorbankan utilitas?Biaya bahan bervariasi, bahkan di antara bahan dalam kategori yang sama seperti plastik’ atau logam’. Ingatlah hal ini ketika Anda sedang merancang produk Gunakan teknik manufaktur standarAlasan lain untuk biaya overruns antara prototipe untuk produk akhir adalah penggunaan teknik manufaktur dasarnya, setiap pabrik yang membangun produk Anda akan menggunakan beberapa proses manufaktur standar industri seperti “injeksi”. Jika produk Anda tidak dapat diproduksi menggunakan mereka, pabrik harus membuat teknik disesuaikan dan melatih staf untuk ini dapat menambah secara substansial terhadap biaya produksi, terutama jika Anda manufaktur dalam batch karena itu, ketika Anda sedang merancang prototipe Anda, tetap menutup mata pada jenis proses manufaktur masing-masing bagian akan membutuhkan. Jika fitur membutuhkan teknik produksi sangat disesuaikan, mempertimbangkan menghapus itu. Seorang desainer prototipe atau masinis harus dapat membantu Anda mencari tahu Apa Rencana Bisnis Harus Terlihat Seperti Contoh5. Meminjam ide dari pesaingMembongkar produk pesaing Anda dapat memberikan pemahaman rinci tentang apa yang bekerja, apa yang tidak ketika membuat suatu produk. Ini bisa menjadi bantuan besar dalam merancang ide Anda karena itu, sebelum Anda mulai membuat prototipe Anda, mengambil melihat dari dekat produk pesaing Anda. Menganalisis bahan mereka, desain, dan teknik manufaktur. Carilah kelemahan dan Uji prototipe produk AndaMenguji prototipe adalah bagian penting dari pembuatan produk. Ini akan membantu Anda mengidentifikasi titik lemah dalam prototipe Anda dan menghindari anggaran yang berlebihan lebih murah untuk memperbaiki prototipe daripada produk akhir. Belum lagi, Anda akan mendapatkan wawasan berharga dari orang-orang nyata dan meningkatkan produk Anda untuk menghindari umpan balik negatif setelah Anda dapat menguji prototipe Anda sendiri dan meminta teman Anda untuk berpartisipasi sebelum Anda menguji secara menguji prototipe Anda, pastikan untuk Tentukan apa sebenarnya yang akan Anda uji. “Saya ingin menguji prototipe saya” terlalu kabur. “Saya ingin mengetahui apakah orang dapat menggunakan produk saya untuk mengangkut kue dengan aman,"- itu akan membantu Anda mengevaluasi potensi prototipe Anda. Undang audiens yang tepat untuk menguji prototipe Anda. Idealnya, itu harus menjadi audiens target Anda. Misalnya, jika Anda membuat produk untuk siswa, masuk akal untuk menawarkan mereka untuk mencobanya. Tetapkan tugas yang jelas untuk orang-orang. Lebih baik menawarkan skenario yang realistis sehingga mereka memahami apa yang sebenarnya perlu mereka uji. Misalnya Ini pesta ulang tahunmu. Anda mencari permainan papan yang memiliki aturan sederhana dan cocok untuk segala usia. Mainkan game ini untuk melihat apakah itu sesuai dengan kebutuhan Anda. ”Berikut beberapa pertanyaan yang mungkin untuk diajukan kepada penguji Anda Apa yang Anda suka tentang produk ini? Kapan Anda akan menggunakan produk ini? Apa yang akan Anda ubah tentang produk ini? Apakah Anda akan merekomendasikannya kepada teman? Apakah Anda akan memilih produk serupa dibandingkan yang ada di pasaran? Jelaskan yang Berikutnya?Membuat dan menguji prototipe produk membawa Anda selangkah lebih dekat untuk meluncurkan produk Anda di pasar. Pastikan untuk mempersiapkannya terlebih dahulu membangun kehadiran online untuk bisnis Anda, dimulai dengan situs Ecwid E-commerce, Anda bisa melakukannya sendiri, tanpa bantuan dari desainer atau pengembang. Pilih yang paling sesuai dengan bisnis Anda Siapkan situs e-niaga - berikut cara membuatnya gratis tanpa pengalaman teknologi Menambahkan sebuah toko online untuk anda ada situs Atau, menciptakan toko online tanpa situs web - itu sangat mungkin!Mulai gratisIngin mempelajari lebih lanjut tentang mematenkan produk baru dan memproduksinya? Belajar dari sesama pedagang Ecwid! Setelah operasi lutut dan punggung, Angela Brathwaite menemukan dirinya mencari urinal portabel untuk bepergian tetapi tidak dapat menemukannya. Jadi dia merancang dan mematenkannya sendiri!Mendengarkan podcast kami dengan Angela untuk mempelajari bagaimana dia menciptakan produk pemecahan masalah untuk ribuan wanita dan anak Anda pernah mendesain produk Anda? Kami ingin mendengar cerita Anda dalam komentar di bawah!Read more about selling products online Ide Produk Baru untuk Dijual Online Tren saat ini Atas 15+ Trending Products to Sell in 2023 Cara Menemukan Produk untuk Dijual Online Hot Eco-Friendly Produk Ide untuk Jual Online Produk Terbaik untuk Dijual Online Bagaimana Menemukan Trending Produk Untuk Dijual Online Cara Membuat Permintaan Untuk Unik Produk Cara Mengembangkan Produk Baru yang Memecahkan Masalah Bagaimana untuk Mengevaluasi Ide Bisnis Anda Bagaimana Untuk Mengevaluasi Produk Viability Apa itu Prototipe Produk Cara Membuat Prototype Produk Cara Kerja Dengan Focus Grup untuk Uji Niche atau Ide Bisnis Crowdfunding Tips untuk Penjual Online
Tahapantahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan kebutuhan Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus
Metode Prototype – Metode Prototype adalah teknik pengembangan sistem yang menggunakan prototype untuk menggambarkan sistem sehingga klien atau pemilik sistem mempunyai gambaran jelas pada sistem yang akan dibangun oleh tim pengembang. Prototype dalam bahasa Indonesia disebut purwarupa rupa awal. Prototype adalah rupa awal dari sistem yang menggambarkan rupa akhir dari sebuah sistem. Contoh sederhanya, ketika akan membangun rumah, biasanya calon pemilik rumah dibuatkan sketsa atau bahkan rumah dalam bentuk kecil yang menggambarkan secara jelas bagaimana bentuk rumah yang akan dibangun nanti. Itulah analogi dari sebuah prototipe. Metode pengembangan perangkat lunak Prototype umumnya digunakan ketika klien kurang bisa menjelaskan atau menerjemahkan sistem yang akan dibuat. Dengan prototype pihak klien dapat berdiskusi langsung dengan tim pengembang developer untuk menyamakan persepsi atau pemahaman terhadap sistem yang akan dibuat. Sehingga nantinya tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses pembuatan sistem/aplikasi/perangkat lunak. Daftar Isi ArtikelTahapan Metode PrototypeTahap 1 Requirements Gathering and Analysis Analisis KebutuhanTahap 2 Quick Design Desain cepatTahap 3 Build Prototype Bangun PrototipeTahap 4 User Evaluation Evaluasi Pengguna AwalTahap 5 Refining Prototype Memperbaiki PrototipeTahap 6 Implement Product and Maintain Implentasi dan PemeliharaanKelebihan dan Kekurangan Metode PrototypeA. Kelebihan Metode PrototypeARTIKEL LAINNYA Tahapan Metode Prototype Ada beberapa tahapan dalam metode prototype. Beberapa sumber menyebutkan prototype mempunyai 3,4,5,6 atau 7 tahapan. Dikutip dari guru99 model prototype setidaknya mempunyai 6 tahapan seperti yang terlihat pada gambar diatas. Tahap 1 Requirements Gathering and Analysis Analisis Kebutuhan Tahapan model prototype dimulai dari analisis kebutuhan. Dalam tahap ini kebutuhan sistem didefinisikan dengan rinci. Dalam prosesnya, klien dan tim developer akan bertemu untuk mendiskusikan detail sistem seperti apa yang diinginkan oleh user. Tahap 2 Quick Design Desain cepat Tahap kedua adalah pembuatan desain sederhana yang akan memberi gambaran singkat tentang sistem yang ingin dibuat. Tentunya berdasarkan diskusi dari langkah 1 diawal. Tahap 3 Build Prototype Bangun Prototipe Setelah desain cepat disetujui selanjutnya adalah pembangunan prototipe sebenarnya yang akan dijadikan rujukan tim programmer untuk pembuatan program atau aplikasi. Tahap 4 User Evaluation Evaluasi Pengguna Awal Di tahap ini, sistem yang telah dibuat dalam bentuk prototipe di presentasikan pada klien untuk di evaluasi. Selanjutnya klien akan memberikan komentar dan saran terhadap apa yang telah dibuat. Tahap 5 Refining Prototype Memperbaiki Prototipe Jika klien tidak mempunyai catatan revisi dari prototipe yang dibuat, maka tim bisa lanjut pada tahapan 6, namun jika klien mempunyai catatan untuk perbaikan sistem, maka fase 4-5 akan terus berulang sampai klien setuju dengan sistem yang akan dikembangkan. Tahap 6 Implement Product and Maintain Implentasi dan Pemeliharaan Pada fase akhir ini, produk akan segera dibuat oleh para programmer berdasarkan prototipe akhir, selanjutnya sistem akan diuji dan diserahkan pada klien. Selanjutnya adalah fase pemeliharaan agar sistem berjalan lancar tanpa kendala. Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototype Dalam metode pengembangan sistem jenis Prototype terdapat beberapa kelebihan, diantaranya adalah A. Kelebihan Metode Prototype Menghemat waktu dan Biaya pengembangan Adanya keterlibatan pemilik sistem sehingga kesalahan sistem bisa diminimalisir dari awal proses Membantu anggota tim untuk berkomunikasi secara efektif Klien memiliki kepuasan tersendiri karena sudah memiliki gambaran dari sistem yang akan dibuat. Implementasi atau penggunaan sistem lebih mudah karena klien sudah tahu gambaran sistem sebelumnya Kemudahan dalam memperkirakan pengembangan sistem selanjutnya Memungkinkan klien untuk mempersiapkan perangkat lunak yang cocok dengan sistem yang akan dibuat. B. Kekurangan Metode Prototype Prototype adalah metode yang menghabiskan banyak waktu jika klien kurang puas ditahapan awal. Klien terus menerus menambah requirement dari sistem, pengen dibuatkan yang seperti inilah seperti itulah, sehingga menambah kompleksitas pembuatan sistem. Sistem akan terhambat jika komunikasi kedua belah pihak tidak berjalan secara efektif. Demikian artikel singkat mengenai teknik pengembangan perangkat lunak model prototype. Jangan lupa untuk membaca artikel tentang metode waterfall dan juga SDLC dalam artikel yang telah kami tulis sebelumnya. Terimakasih
49 Perhatikan gambar sistem menu di bawah ini yang merupakan sistem menu untuk men-set options dalam MS word. Sistem menu tersebut termasuk: a. single menu b. linear menu c. tree structure menu d. multiple menu 50. Tata Letak dvorak dirancang pada tahun a. 1932 b. 1933 c. 1934 d. 1935 51.
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Then look for the middle value of the absolute error of the MAD Mean Absolute deviation method using the following equation The system development method used in this study is Prototype. A prototype is defined as a tool that provides an idea for both the maker and potential user of how the system functions in its full form, and the process of producing a prototype is called prototyping [10]. ...... The advantage of prototypes is that there is a compatibility between user requests and designs made by developers more quickly [12]. The stages in the development of the prototype model [10] are 1. Communication, at this stage, identification of problems and needs of the system is carried out through intensive communication with the user. 4. Construction of Prototype, at this stage, a prototype is made that represents the system to be built. ...Rizqi PrasetyoAndri AndriSusan Dian Purnamasari Febriyanti PanjaitanAir Sugihan is one of the 18 sub-districts in Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatra Province which has 19 villages. After observation, in the annual program policy planning carried out by the Air Sugihan District, almost all development plans need to have an information base for future time estimates, namely predictions of population growth rates. Therefore, this study aims to contribute to the Air Sugihan sub-district by conducting a predictive analysis of the population growth rate with the least square method and implementing it into an application. The use of the least square method is a suitable method for predicting the rate of population growth. From the results of the analysis of prediction calculations for 2021, the same results were obtained with the details of the birth value of 762 with MAD errors and MAPE %, the death value of 460 with MAD errors and MAPE %, the Migration-coming value of 637 with MAD errors and MAPE % and the Migration-away value of 877 with errors MAD and MAPE %. With the implementation into the application, it facilitates the process of managing population growth rate data in determining the results of predictions or forecasting and conclusions can be drawn from the prediction results for which factors or variables are more specific to affect the rate of population growth in the future.... Wireframe merupakan dasar dalam pembuatan sebuah prototype secara cepat sehingga menjadi awal ide pendesainan yang nyata [13]. Disamping itu, prototype adalah media untuk menghimpun informasi dari user yang mengoperasikan prototype yang sedang dikembangkan dikarenakan ia menyuguhkan sistem dalam bentuk sederhana daripada yang sebenarnya [14]. ...Alignment between business needs and Information Technology IT strategy is one of the main factors for the success of a business. One of them is about the interface design of the application used by the user. The current condition in the company is that marketing and sales activities only use social media such as WhatsApp and Facebook. These cause problems in two business activities, namely a less broad market coverage, frequent barriers to communication, less efficient delivery, and an obstacle to the recording by employees. This research aims to design a sales application user interface that suits business needs using a Design Thinking approach by collecting user characteristics using the User Persona tool. The test uses Usability Testing by giving 4 User Scenarios to each respondent to run and complete on the prototype. The test results show that respondents can complete all User Scenarios in the first iteration by 100%. Based on the test results, the design is good, in line with business needs, and accepted by potential users. Raymond OetamaFernando Jose ArmandoThis study focuses on the importance of information systems in today's intensely competitive business landscape. Companies of all sizes rely on information systems to stay afloat, streamline operations, and make informed decisions based on accurate data. To remain competitive, a medium-sized company specializing in vending motorcycle accessories and spare parts faced various challenges, including determining the best supplier for each item. To address this issue, a decision support system was developed using the Simple Additive Weighting technique. This method calculates the weighted sum of performance evaluations for each option based on all qualities. The system underwent user acceptance testing and achieved a flawless success rate of 100%. Overall, this study highlights the crucial role of decision support systems in enabling businesses to make strategic decisions based on accurate and reliable data.... Dimana konsep pemodelan berorientasi objek, UML melihat sistem sebagai suatu objek dengan membuat visualisasi dalam bentuk diagram Haviluddin, 2011. Gambar Model Prototyping Purnomo, 2017 Selanjutnya desain sistem diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman pengkodean untuk dikembangkan fungsional atau fitur sistem. Sistem yang telah selesai dibangun kemudian diuji untuk memastikan setiap fungsionalitas sistem berjalan sesuai dengan kebutuhan sistem. ...Erika Devi UdayantiFajar Agung NugrohoNisa’ul HafidhohFlorentina Esti NilawatiBerbagai perangkat lunak aplikasi dikembangkan dalam upaya membantu tenaga kesehatan maupun tenaga medis melakukan diagnosis dan perekaman medis pasien baik yang terintegrasi dalam clinical pathway maupun dalam pengelolaan administrasi pasien. Dalam kasus tuberkulosis, salah satu jenis kasus yang dijumpai akibat kekebalan terhadap obat anti tuberkulosis OAT adalah tuberkulosis resistan obat. Selain akibat clinical error, adanya human error juga menjadi pemicu munculnya kasus tuberkulosis resistan obat. Dalam Global Tuberculosis Report 2017 oleh WHO, disampaikan bahwa kepatuhan pasien tuberkulosis dapat dijembatani dengan pemanfaatan teknologi digital. penelitian ini mengusulkan pengembangan aplikasi diagnosis tuberkulosis resisten obat dalam bentuk electronic health ehealth. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa perangkat lunak aplikasi “etubero” yakni electronic tuberkulosis resistan obat berbasis android. Alur diagnosis dalam aplikasi yang akan dikembangkan, mengacu pada algoritma diagnosis tuberkulosis resistan obat. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuat rancangan electronic clinical pathway alur klinis elektronik melalui perangkat lunak aplikasi electronic tuberkulosis resistan obat atau eTubero sesuai dengan Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis.... Prototyping is a process used to assist software development in forming a software model that must be made Siregar & Sudarmilah, 2019, Rifa'atunnisa, Eri Satria, 2014, Otto Fajarianto, 2016. Prototype is an early version of the stages of a software system that is used in presenting an overview of ideas, experimenting with a design, finding as many problems as possible and solving these problems Purnomo, 2017. Systems with prototype models allow users to know what stages the system is made so that the system is able to operate properly. ...This study discusses the application of the prototype method in the design of an integrated database system to support training in the field of food and nutrition. The case study used in this research is SEAMEO RECFON Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and Nutrition SEAMEO RECFON, which is an inter-ministerial organization of education in Southeast Asia in the field of food and nutrition. The research carried out is adjusted to the business processes running at SEAMEO RECFON, as well as according to ongoing events with current conditions. Researchers used a descriptive method in this study. The selected development method is the prototype method. The application of the prototype method makes it easier to design research that aims to describe and explain objects based on existing conditions. In the prototype research method, there is a prototyping section which makes it easier for researchers to make the necessary designs. This study aims to produce an integrated database system design. Based on the research results, this system has been successfully designed as expected so that the prototype that has been made can be used as a basis for continuing work on the system to be made. The results of this design can be used as a blueprint or documentation for the organization with the hope that later it can be used as literature to develop a database system to support training in the field of food and nutrition and all future program activities.... Kamus Data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi Widianti, 2012. Kamus data selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi Purnomo, 2017, juga dapat digunakan untuk  Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan  Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan  Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file  Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data Tampilan tabel-tabel pada sistem informasi imunisasi dalam membuat kamus data. Secara umum relasi adalah hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata Wandyra, 2016. ...Dian Utami OktavianaErix GunawanAccording to the World Health Organization WHO, in 2018 there were around 20 million children in the world who didn’t get complete immunization, some even didn’t get immunized. In fact, obtaining community immunity herd immunity requires high immunization coverage at least 95% and is evenly distributed. Therefore, at this time to support the government's program in implementing child immunization, the concentration is needed by all health service facilities, as well as at Bhayangkara TK I Pusdokkes Polri Hospital as a military and police hospital which is assigned the task of supporting the program. For this reason, Bhayangkara TK I Pusdokkes Polri Hospital built an information system, particularly in the children's polyclinic to support and facilitate the implementation of child immunization. to develop this software using SDLC Software Development Life Cycle modeling. With this information system, it is hoped that it will assist in the availability of valid and transparent information for the community, especially parents, and officers to facilitate data management regarding immunization such as determining doctor's schedules, reporting, and printing children's immunization certificates.... Penelitian ini menggunakan metode purwarupa. Purwarupa ialah tata cara pengembangan perangat lunak, yang berbentuk model kerangka kerja sistem serta berperan sebagai tipe dasar system Purnomo, 2017. Tempat penelitian ini di laksanakan pada Laboratorium software dan hadware Akademi Ilmu Komputer Ternate. ...... Pada gambar 2 memperlihatkan metode yang digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak ini adalah System Development Life Cycle SDLC bertipe Prototype. Metode ini dapat diterapkan pada pengembangan sistem besar maupun kecil dengan harapan agar proses pengembangan perangkat lunak berjalan dengan baik, sesuai harapan, dan tepat tepat waktu Purnomo, 2017 Sumber Ardiyansah, Pahlevi, & Santoso, 2021 Gambar 2. Prototype Model ...Lydia Salvina HellingSabira Nazahah NadaIn this modern era, of course, every good company has a company standard that greatly affects all operational and non-operational activities such as selling goods. PT Jomini Coco Internasional is a company that was established in 2013, PT Jomini Coco Internasional is a company engaged in charcoal briquettes. However, the current sales system at PT. Jomini coco Internasional still uses the conventional system because in the process of processing sales data and making reports still using computers in the form of standard applications, namely Microsoft Word and Microsoft Excel, recording customer documents still using record books and also stored in different computers so that it can cause problems. such as damage and loss of important documents. Therefore PT Jomini Coco Internasional requires a web-based information system that aims to manage data on sales of goods and can provide convenience for every user in accessing information on goods and managing data. The software development method used is using a prototype. This website-based Charcoal Briquette Sales Information System is expected to facilitate transactions and the preparation of useful reports for PT Jomini Coco Internasional.... Dengan metode prototyping ini akan dihasilkan prototype aplikasi sebagai perantara antara pengembang dan pengguan agar dapat berinterasksi dalam proses kegiatan pengembangan aplikasi. Langkah-langkah dari prototyping adalah pengumpulan kebutuhan / analisis kebutuhan, proses desain, membangun prototype dan evauasi [12]. ...Rabihi AwaludinPangandaran, merupakan sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Pangandaran dikenal dengan wisata pantainya, salah sataunya Pantai Pangandaran. Sejak dijadikannya daerah pamekaran dari Kabupaten Ciamis, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangandaran meningkat, tercatat dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 pengunjung selalu bertambah mulai dari wisatawan lokal sampai wisatawan mancanegara. Akan tetapi pada tahun 2020 pengunjung wisata Pantai Pangandaran mengalami penurunan yang sangat signifikan, ini diakibatkan oleh adanya pandemi covid-19 coronavirus disease. Seluruh wisata yang berarda di Pangandaran mengalami penurunan junlah pengunjung, khususnya wisata Pantai Pangandaran. Banyak hotel, pedagang souvernir, pedagang oleh-oleh, dan wahana bermain yang ditutup. Tentu saja ini menjadi kerugian tersendiri bagi para pelaku ekonomi di kawasan wisata tersebut. Pada akhir Juni tahun 2020, kawasan wisata Pantai Pangandaran sudah mulai dibuka, akan tetapi pengunjung belum banyak yang berkunjung, sampai saat ini akhir tahun 2020 pengunjung masih belum stabil karena pandemi belum usai. Keuntungan yang didapatkan oleh pelaku ekonomi di kawasan wisata Pantai Pangandaran belum sepenuhnya pulih. Sebagai kawasan wisata andalan nasional, kawasan wisata Pantai Pangandaran harus segera memulihkan ekonominya, salah satunya adalah dengan teknologi. Penulis menemukan sebuah ide yang dapat digunakan untuk membantu memulihkan ekonomi salah satunya adalah membuat wisata virtual yang di dalamnya terdapat teknologi virtual reality dan e-commerce. Wisata virtual ini digunakan untuk para wisatawan yang belum sempat berkunjung ke Pangandaran, pengguna wisata virtual akan mendapatkan pengalaman berwisata tanpa harus dating ke tempat wisata, karena di dalamnya terdapat e-commerce, para pengguna wisata virtual juga dapat membeli souvernir ataupun oleh-oleh khas dari kawasan wisata Pantai Pangandaran.... This also applies in an institution, such as an educational institution, more specifically an Islamic educational institution. Educational institutions that do not have good planning will fail Latief, 2009;Purnomo, 2017. ...Sujono SujonoIn this study, the author raises problems related to the variables of systematic thinking and the quality of Islamic education in Islamic education through the variables of the planning system and the development system. The meaning of Islamic education planning is very important in developing the progress of Islamic education, so that with careful planning it will produce quality Islamic education in quality Islamic education. In this study the authors used a descriptive qualitative research approach. And the results of this study are planning systems and development systems in Islamic education must be able to see how society will portray in the future, and it is the task of planning to adapt the education system. Therefore, the mechanism that is considered most suitable for Islamic Education Planning is to combine a top-down planning approach with bottom-up planning. So that the development system will directly participate in developing.... Pada tahap perancangan dan pengembangan sistem akan menggunakan metode Prototyping. Metode Prototyping bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari pengguna sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan model prototype yang dikembangkan, sebab prototype menggambarkan versi awal dari sistem untuk kelanjutan sistem sesungguhnya yang lebih besar [6]. Tahapan-tahapan metode Prototyping dapat dilihat pada Gambar 1. Evaluasi sistem dilakukan dengan merekrut sejumlah peserta yang bersedia dan akan diberikan kuesioner yang terdiri dari beberapa pernyataan evaluasi sistem dan peserta harus memberikan skor persetujuan terhadap pernyataan tersebut. ...... Berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai. Prototype tersebut akan dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan perancangan perangkat lunak [10]. ...Noval Panca AkraSyukhri SyukhriSistem informasi penyewaan alat camping dirancang untuk memberikan kemudahan dalam mengelola proses penyewaan dan pengembalian barang, maka dirancanglah sistem penyewaan alat camping yang bertujuan untuk memudahkan pelanggan untuk melakukan proses pencarian barang, memudahkan petugas membuat laporan penyewaan, serta pemesanan alat camping dan transaksi secara online. Sistem informasi ini menggunakan teknik MVC Model, View, Controller dikembangkan dengan Bahasa pemograman PHP, framework Codeigniter, dan Database Management System yang digunakan adalah MySQL. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan prototype dengan beberapa tahapan diantaranya Communication, Quick Plan, Modelling Quick Design, Contruction dan Deployment Delivery & feedback. Sistem informasi ini menghasilkan penyewaan alat camping di Andalas Adventure dan menginformasikan terkait nama, jenis, dan harga yang disewakan di Andalas Adventure, menghasilkan sistem penyewaan yang bisa melakukan transaksi secara online dengan metode pembayaran dilakukan melalui transfer kunci Sistem Informasi, Website, MVC, Metode Prototype. The design of a camping equipment rental information system is designed to provide convenience in managing the process of renting and returning goods, so a camping equipment rental system is designed which aims to make it easier for customers to carry out the process of searching for goods, make it easier for officers to make rental reports, as well as ordering camping equipment and online transactions . This information system uses the MVC Model, View, Controller technique developed with the PHP programming language, the Codeigniter framework, and the Database Management System used is MySQL. The method used is a prototype development method with several stages including Communication, Quick Plan, Modeling Quick Design, Construction and Deployment Delivery & feedback. This information system will produce camping equipment rentals at Andalas Adventure and provide information regarding the names, types, and prices that are rented at Andalas Adventure, resulting in a rental system that can make transactions online with the method of payment being made via account transfer. Keywords information System, Website, MVC, Method Prototype.... Analisis kebutuhan adalah tahapan awal yang berguna untuk membangun struktur awal dalam pengembangan sistem seperti menganalisis mengenai ide atau inovasi dalam pembangunan sistem. Analisis juga dilakukan untuk mengetahui komponen apa saja yang sedang berjalan pada sistem baik hardware maupun software, jaringan dan pemakaian sistem sebagai level pengguna akhir pada sistem [7]. Dalam analisis kebutuhan ini terdapat dua hal yaitu analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan nonfungsional yang difokuskan pada fungsi dari sistem tersebut . ...... Prototyping dimulai dari pengumpulan kebutuhan yang melibatkan pengembang dan pengguna sistem untuk menentukan tujuan, fungsi, dan kebutuhan operasional sistem Purnomo, 2017 ...... Tujuan pembuatan prototipe untuk pengembang sistem adalah untuk mengumpulkan informasi dari pengguna sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan model prototipe yang sedang dikembangkan. Sebuah prototipe adalah untuk menggambarkan versi awal dari sebuah sistem untuk kelanjutan dari sistem nyata yang lebih besar [6], [7]. Metode Prototype adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. ... Rizki Fauzan Chairul MukminPenelitian ini dilatarbelakangi dari beberapa masalah yang muncul di Lembaga Bahasa LB Universitas Muhammadiyah Palembang UM Palembang yang diketahui oleh peneliti yang juga merupakan salah satu staf di LB UM Palembang. Kesulitan mahasiswa dalam memahami proses pendaftaran kegiatan mereka di LB serta kekurangan sistem pendataan dan pelaporan manual yang sebelumnya di gunakan oleh LB UM Palembang mendasari dua permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana cara mengembangkan sistem pendaftaran online yang baik dan bagaimana hasil pengamatan ahli terhadap sistem pendaftaran yang telah di buat. Metode pengembangan aplikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Prototype dan metode pengumpulan datanya adalah berupa kuisioner yang di berikan kepada ahli materi dan ahli media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi pendaftaran berbasis web dapat membantu proses pendaftaran. Menurut evaluasi ahli, perangkat lunak ini sangat layak dalam hal akurasi dan keandalan, serta dalam hal kelengkapan dan kemudahan penggunaan.... Setelah proses pemodelan sistem informasi form pembelian urgent selesai, proses selanjutnya adalah pengembangan Prototype sistem informasi. Prototype sistem informasi dikembangkan untuk memungkinkan pengguna berinteraksi dengan sistem yang sedang dikembangkan karena Prototype merupakan versi awal dari sistem yang sebenarnya [13]. Selain itu, melalui Prototype sistem informasi dapat dilakukan penyesuaian terhadap proses pengembagan jika dipandang perlu. ...... Perbedaan dashboard yang dibuat oleh peneliti berbeda dengan desain dashboard yang sudah ada adalah dari segi interfacenya [7]. Jika penelitian sebelumnya [8] menggunakan informasi numerik dan deskripsi, maka desain yang akan dibangun menggunakan grafik dan notifikasi pesan. Sehingga pengumpulan data sebagai nilai tambah agar administrator atau pengembang dapat dengan mudah memahami informasi yang disampaikan. ...Dhany Dwi KurniawanHariyady HariyadyIlyas NuryasinDinas Perumahan dan Permukiman Kota Balikpapan membutuhkan dukungan sistem informasi. Sistem Informasi yang diperlukan untuk membantu mengurangi permasalahan pengurusan dokumen. Pengurusan dokumen yang lebih efisien menjadi fasilitas atau fitur utama aplikasi. Sehingga pengguna dapat memanfaatkan sistem dengan mudah dan sangat transparan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pendaftaran online IMB layanan izin mendirikan bangunan dan layanan penagihan Balai Kota Balikpapan. Metode pengembangan sistem adalah metode prototipe. Metode prototype merupakan metode yang sangat baik dalam proses pengembangan sistem karena mengatasi kesalahpahaman Analisa kebutuhan pengguna yang muncul ketika pengguna tidak dapat secara jelas mendefinisikan kebutuhannya. penerapan metode prototype ini telah menghasilkan 9 macam fitur pada tahap Analisa kebutuhan. Penggabungan antara fitur mencari lokasi perumahan dan melihat fitur data perumahan dijadikan 1 desain antarmuka karena kedekatan kohesi fitur tersebut. Semua desain antar muka ini telah berhasil diimplementasikan dengan menggunakan Bahasa pemrograman php dan database mysql. Hasil pengujian black box testing menunjukkan semua fitur berjalan dengan baik.... Unified Modeling Language UML is a visual modeling system for specifying, describing, building and documentation in software development [12] [13]. The prototype method is a software development method that defines customer requirements in detail regarding features and functions that guide development [14] [15] [16]. ...Mohammad Taufan Asri ZaenChalvin Bebby FebriantoYuliadi YuliadiRodianto RodiantoMarga Karya Village is one of the villages located in Moyo Hulu District, Sumbawa Regency. The problem in Marga Karya Village is that in serving society complaints it is still manual and not computerized, where people come directly to the village office during working hours. This makes the process of service and delivery of information slow because it is limited by space and time. In fact, several village problems require a quick response and handling. In addition, data collection on public complaints is still recorded in a ledger which is carried out repeatedly. Based on these village problems, an e-report is needed as a means of reporting public complaints and making it easier for village office staff to record and process complaints as well as a means of conveying information regarding complaints that have been executed by the village. The e-report for Marga Karya Village was built using the prototype development method, and the system design used the Unified Modeling Language UML. E-Lapor consists of 2 two user groups, namely the society and village officials. Residents will be able to access features in the form of Village Profiles, Reports, Report Status, Gallery, Contacts and Login. Meanwhile, village officials will be able to access the Complaints feature, Manage Complaints, Complaint Reports and User Data. . With e-Report, it facilitates communication between residents and the village in the service of complaining about the condition of village facilities without time and space limits... Source Susanto 2016 The prototype model aims to allow users to frequently interact with the proposed prototype. D Purnomo 2017 stated that Prototype will propose a basic version that can be developed to be larger according to user needs. G. I. Marthasari et al 2017 and R. S. Pressman 2014 say that the stages in the development of prototyping methods include 1 Communication At the communication stage, it is carried out by conducting interviews and observations with the owner of the company. ...The Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and Nutrition SEAMEO RECFON, already has a pretty good system, but there are some problems and the need for up-to-date information on food and nutrition topics and service facilities that support all activities. To support the process of monitoring and evaluating program achievement targets. SEAMEO RECFON requires a database system not only for operations but also for monitoring and evaluation needs. The system must be able to store and manage data on the results of achievements from program activities, document the results of analysis and other information. In this study, an Integrated Database System has been designed and implemented to achieve the achievement of training programs in the field of food and nutrition, using the System Development Life Cycles SDLC method with a prototyping development model that helps in system development. This system can store and collect various types of achievements along with related information such as student data, teacher data, school data, types of training, research programs, and other detailed information that supports the research process. The system also provides a feature for users to be able to report and submit data on participants and guidance schools and new colleagues. The system is implemented in prototype form and tested against functionality, performance, and security. The results expected by the Integrated Database system can help the operations of the Organizational Staff both for operations and an integrated data collection process and facilitate the process of monitoring and evaluating program achievement targets.... Metode Pengembangan Sistem yang digunakan yaitu Prototyping merupakan salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi actual Dwi Purnomo, 2017 Flowchart adalah representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah. Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah, disamping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek. ...Iriene Surya RajagukgukPuskesmas Sorong Timur is one of the community health service centers located in Sorong City, West Papua. The recording of pregnant women's data at the Puskesmas is still fairly manual using books and is quite a lot, and it increases every year. Puskesmas requires an information system for collecting information on pregnant women's services. The research methods applied are data collection methods, namely primary data interviews, and observations and secondary data books, theses, journal references, internet media. The system development method is the prototype method. Software used XAMPP, Sublime Text 3, Microsoft Visio 2007, Rational Rose 7, Balsamic Mockup 3, UC Browser. The results of this study display the Main Page of the Website, Login Page, Data Page of Pregnant Women, Admin Page, etc. It can be concluded that the Information System for Data Collection of Pregnant Women Services at the East Sorong Health Center is expected to make it easier to find data on pregnant women and also in presenting the information produced more accurately and on time, making it easier to provide information to the Puskesmas Management and related parties and can facilitate the process of processing baby data and making reports. The advice given in order to improve the quality of the website that has been built in the future will add new features if needed later.... They can build prototyping methods through several development tools to simplify the process and the following cycle prototype methods [7]. The making of a prototype for system developers aims to collect information from users so that users can interact with the prototype models that are developed because prototypes describe the initial version of the system for the continuation of the actual larger system [1]. ... April Lia HanantoBayu PriyatnaAsep HarisPublic vocational school in Subang which continues to improve its academic activities, specifically in terms of improving student discipline related to student participation in school and improving student achievement. The collection of information about student participation and the value of new students delivered at the end of the semester compilation of report cards makes students who experience difficulties in the development of grades, meetings and student learning activities at school, for that we need a system that can help students to help guardians of students and the school in activities that involve students in school. In this research, we use a prototype method for system development. The advantage of the system built is that it can send attendance messages or student grades to enter no answers or get poor test scores for student guardians, student guardians can provide feedback on incoming information and make permits through the existing information system pages, the school also can use attendance data and grades to support activities at school.... Perancangan sistem ini menggunakan metode prototyping [6].Prototyping merupakan proses yang digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model perangkat lunak yang harus dibuat [7] [8] [9]. Prototype merupakan versi awal dari tahapan sebuah sistem software yang digunakan dalam mempresentasikan gambaran dari ide, eksperimen dari sebuah rancangan, mencari sebanyak mungkin masalah yang ada serta penyelesaian terhadap masalah tersebut [10]. Sistem dengan model prototype mengijinkan pengguna agar mengetahui seperti apa tahapan sistem dibuat sehingga sistem mampu beroperasi dengan baik. ...Ni Luh Ade Mita Rahayu Dewi Rukmi HartatiYoga DivayanaPada penelitian membahas mengenai penerapan metode prototype pada perancangan sebuah sistem informasi penerimaan karyawan berbasis website. Study kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Berlian Agency, yaitu sebuah sebuah usaha dibidang jasa digital yang melayani berbagai kebutuhan terutama dibidang marketing seperti pembuatan website, sosial media management dan lain sebagainya. Penelitian yang dilakukan disesuaikan dengan proses bisnis yang berjalan pada Berlian Agency, serta sesuai dengan kejadian yang sedang berlangsung dan kondisi saat ini, maka dari itu peneliti menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini. Metode penelitian deskriptif merupakan metode ini, metode pengembangan yang dipilih adalah metode prototype. Penerapan metode prototype mempermudah dalam perancangan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan objek berdasarkan kondisi yang ada. Pada penelitian sistem ini karena terdapat bagian prototyping yang membuat peneliti lebih mudah dalam membuat perancangan yang diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah perancangan sistem informasi penerimaan karyawan. Berdasarkan hasil penelitian, sistem ini telah berhasil dirancang dengan baik sesuai yang harapkan sehingga prototype yang telah dibuat dapat digunakan sebagai dasar untuk melanjutkan pengerjaan sistem yang akan dibuat. Hasil rancangan tersebut dapat digunakan sebagai blueprint atau dokumentasi bagi pihak perusahaan dengan harapan nantinya dapat dijadikan sebagai sebuah literatur untuk mengembangkan sistem penerimaan karyawan sesungguhnya.... Menurut D. Purnomo, 2017, menyimpulkan bahwa prototyping adalah sebuah metode peningkatan perangkat lunak yang merupakan bentuk fisik kerja sistem serta berguna sebagai versi pertama dari sistem. Pada metode prototyping ini telah menghasilkan prototype sistem menjadi penghubung pengembangan serta pemakaian untuk bisa berinteraksi pada proses aktivitas pengembangan sistem informasi. ...Yudha KusumaPT RMK Energy terdapat suatu devisi yang menangani monitoring stok yang berpusat pada bagian Inventory akan tetapi dalam melaksanakan suatu sistem masih terdapat kesulitan dalam menjalankan pekerjaan seperti pengeluaran barang yang masih dicatat pada kartu stok sebelum diinput ke dalam sistem dan stok opname yang masih menghitung satu persatu barang dan hasilnya baru diinput kedalam sistem sehingga kurang efisien dalam melakukan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu cepat, maka pada aplikasi Sistem Informasi Inventory Menggunakan QR Code meliputi proses input data inventory yang kemudian data tersebut akan digunakan sebagai identitas barang untuk proses pengeluaran dan penerimaan barang serta data tersebut dijadikan sebuah laporan inventory yang akan diberikan kepada pihak manajemen.... Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak, yang menerapkan model fisik kerja sistem sebagai versi awal dari sistem sendiri. Adapun langkah-langkah dalam prototyping, yakni pengumpulan kebutuhan, proses desain cepat, membangun prototipe dan evaluasi dan perbaikan Purnomo, 2017. ...... Agar proses pembuatan prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan pada tahap awal, yaitu pengembang dan penguna harus satu pemahaman bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan awal. Prototype akan dihilangkan atau ditambahkan pada bagiannya sehingga sesuai dengan perencanaan dan analisis yang dilakukan oleh pengembang sampai dengan ujicoba dilakukan secara simultan seiiring dengan proses pengembangan [10]. ...Pesatnya perkembangan teknologi informasi menuntuk setiap instansi untuk menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan aktivitas pekerjaan sehari hari, salah satunya adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, banyak permasalahan yang terjadi dikarenakan belum memanfaatkan teknologi informasi, salah satunya yaitu pada proses survey indeks kepuasan masyarakat IKM, permasalahannya yaitu sering terjadi kehilangan atau kerusakan data survey, dan kurang efektifnya pelaksanaan survey yang masih menggunakan kertas, belum lagi permasalahan untuk menyusun dan merekap nilai pelayanan serta kurangnya pemahaman dan timbal balik dari masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibuatlah sebuah aplikasi sistem informasi indeks kepuasan masyarakat IPM berbasis website dengan memanfaatkan metode SDLC Prototype, dan untuk pengumpulan datanya digunakan metode wawancara, observasi dan wawancara, dan sistem informasi yang dibuat menggunakan bahasa PHP dan PhyMyadmin dan MySql Sebagai basis Data, dengan adanya Sistem Survey IKM yang terkomputerisasi ini diharapkan dapat menunjang kegiatan survey menjadi lebih efektif dan efisien dari sistem yang sudah ada sebelumnya... III. PEMBAHASAN Pada penelitian ini proses pengembangan perangkat lunak menggunakan pendekatan purwarupa prototype. Metode purwarupa dapat digunakan baik pada sistem kecil maupun sistem yang besar, hal ini bertujuan untuk memudahkan langkah pengembangan awal bagi calon pengguna untuk lebih mengetahui sistem seperti apa yang diinginkan [14]. Proses pengembangan sistem menggunakan metode purwarupa ini terdiri dari 1 Pengumpulan Kebutuhan 2 Proses Desain antar muka / perancangan 3 Membuat purwarupa 4 Evaluasi dan Perbaikan Pada tahapan 1 merupakan tahapan paling awal dari pengembangan aplikasi yang menjadi pondasi menentukan keberhasilan mengenai suatu informasi yang dihasilkan nantinya [15]. ...Agung Sasongko Ali MustopaDeni RisdiansyahPada penelitian ini membahasa mengenai aplikasi yang diperuntukkan kepada Alumni pada perguruan tinggi Universitas Bina Sarana Informatika untuk menyebarluaskan informasi dari perguruan tinggi maupun mengumpulkan informasi dari alumni. Aplikasi dikembangkan berbasis mobile. Pengembangan aplikasi dilakukan dengan metode prototipe dengan cara mengumpulkan kebutuhan fungsional sistem dari pengalaman alumni serta komponen instrumen kebutuhan informasi yang berasal dari perguruan tinggi. Hasil analisa kebutuhan fungsional dilanjutkan dengan pembuatan desain Usecase dan deployment diagram. Komponen sistem yang dibuat terdari 5 komponen, yaitu informasi lowongan kerja dan informasi wirausaha, rekam riwayat pekerjaan dan penghasilan, 3. Komponen kelola profile diri, 4. Komponen forum percakapan, 5. Komponen pengisian tracer study. Desain rancangan penelitian berdasarkan 5 komponen yang diperlukan menghasilkan 14 rancangan tampilan, yaitu racangan tampilan Login, Beranda, Pengisian Tracer Study, BSI News, Career dan Enterpreneur News, Forum, Form kirim forum, Daftar Alumni, Daftar Lowongan Kerja, Kegiatan BCC, Profile Diri, daftar riwayat pengalaman kerja, form pengalaman kerja, dan sunting profile diri.... Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu sistem yang baru, atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang digunakan dengan tujuan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia [13,14]. Pada bab ini penulis akan memberikan usulan yang merupakan sistem informasi secara komputerisasi yang diharapkan dapat membantu dan mempermudah pekerjaan. ...Aprillian Windy AnggaraOne agency that only utilizes the information system manually using Microsoft Word and Excel applications in its data collection is carried out by the Aceh Social Service, which is related to the Assistance Data Collection Information System for Persons with Disabilities which results in the process of making reports being late because they have to open many folders and files. files to collect data in accordance with the desired report from the leadership. From the description, the purpose of writing is to find out and design a Data Collection Information System for Assistive Devices for Persons with Disabilities at the Aceh Social Service using a web-based programming language. There are two methods that the authors use to collect data, namely; field studies and literature studies. Based on the results of observations and the author can draw a conclusion that includes the data collection process for disability tools using an online-based system that is easier to do because it is supported by special reporting for the assistance of disability tools and applications are built using web-based programming languages such as PHP, HTML, CSS., JavaScript, and MySQL as the database.... Dari metode dan langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan analisis sistem berjalan [10,11], dalam mengidentifikasikan masalah yang ada, maka di anggap perlu untuk melakukan proses pengembangan sistem yaitu dengan membuat suatu Aplikasi pengolahan data karyawan gudang dengan menggunakan program PHP dan MySQL sehingga mudah di pahami, dinamis dan memungkinkan pengguna dapat berintegrasi dengan Aplikasi tersebut, serta memiliki akses yang cepat dan akurat mengenai pengolahan data. Sistem yang dibuat menawarkan kelebihan-kelebihan dari sistem yang telah ada, misalnya a. Sistem mudah digunakan oleh orang lain. ...FahkrurraziThe warehouse employee information system is one of the data processing activities at PT. Tempo Banda Aceh, to get information about warehouse employees, it becomes more focused and easy to obtain. In writing this Final Project TA, the author only discusses the problem of warehouse employees and data management mechanisms at PT. Tempo Banda Aceh and designed a warehouse employee data collection information system using PHP and MySQL. The purpose of writing is to understand the problems of warehouse employees and data management at PT. Tempo Banda Aceh and made a supporting application about warehouse employee information systems using PHP and MySQL. The data collection needed in writing this report was obtained by two methods, namely literature study related to literature, library books, and other scientific works, field studies by conducting interviews, and direct observation of objects related to this Final Project TA. The warehouse employee information system is carried out by one of the administrative staff and assisted by 2 two warehouse employee administrative staff to record and input warehouse employee data. From the research results, it can be concluded that the warehouse employee information system at PT. Tempo Banda Aceh has followed the procedure and uses a computer with the PHP and MySQL language programs as its database.... Model perancangan dari sistem ini akan dikembangkan dengan dua model yaitu, menggunakan model notifikasi melalui aplikasi WhatsApp dan Aplikasi berbasis Android menggunakan metode prototyping. Protoyping merupakan pengembangan perangkat lunak, yang berupa model fisik kerja sistem dan berfungsi sebagai versi awal dari system [18]. ...Fatimah FahurianHilda Dwi YunitaKhozainuz Zuhri Yodhi YuniartheEntering 2020, the corona virus outbreak is spreading very quickly throughout the world, including Indonesia. This encourages the Indonesian government to make efforts and take handling policies to suppress the global spread of the corona virus or Covid-19. These policies did reduce the number of spreads but created new problems, such as increasing criminal acts and coupled with assimilation rights policies freeing prisoners during the Covid-19 pandemic which also resulted in an increase in crime rates, such as theft with weighting, motor vehicle theft, theft accompanied by violence, mugging, to beheading. One of the reasons for the increase in theft cases is the use of the situation when everyone is focused on handling Covid-19 and also the existence of security gaps. The security gap can be minimized, one of which is by developing technological innovation, therefore the author proposes a prototype for the development of a dual security system on two-wheeled vehicles with the latest technology. The results of the study, the system can provide notification information through the WhatsApp Messenger application in real time, as well as vehicle owners can control the vehicle remotely using the android application.... Beberapa permasalahan yang melandasi untuk merancang sebuah system informasi laundry pada Saidi Laundry diantaranya yaitu nota pelanggan yang hilang maupun tertinggal pada saat pengambilan laundry, keterlambatan pembayaran dan pengambilan pakaian sehingga menimbulkan penumpukan pakaian, proses rekapitulasi nota serta pelaporan yang masih manual, dan permasalahan yang dihadapi dimasa pandemic saat ini yaitu keinginan pelanggan untuk dapat melakukan transaksi secara online dari mulai pemesanan, pembayaran, penjemputan dan pengambilan pakaian. Permasalah diatas tidak hanya terjadi pada Saidi Laundry tetapi juga terjadi hamper disetiap system laundry yang masih belum terkomputerisasi Rosyida & Riyanto, 2019 Pengembangan system dengan menggunakan metode prototype dilakukan dengan pertimbangan memberikan kesamaan dan pengertian atau pemahaman awal tentang system yang akan dibangun Purnomo, 2017. Berikut penelitian yang memiliki relevansi diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Yunita tentang permasalahan yang terdapat dalam pengelolaan Bank Sampah, dimana selama ini permasalahan tentang pemahaman masyarakat tentang pentingnya bank sampah dan kemudahan dalam bank sampah sehingga masyarakat memiliki pemahaman dan keuntungan dari penggunaan aplikasi Bank Sampah Yunita et al., 2021. ...Yunita YunitaSiti Lailatul FitrianaHilda AmaliaPandemi Covid-19 saat ini menimbulkan kekhawatiran sehingga banyak orangnya lebih memperhatikan kebersihan, salah satunya terhadap pakaian yang dikenakan, kondisi ini menyebabkan usaha laundry mengalami kebanjiran pesanan. Ketua Umum Asosiasi Laundry Indonesia ASLI, Apik Primadya mengatakan sejak merebaknya virus corona peningkatan jumlah permintaan binatu naik hingga 50 persen Meningkatnya usaha binatu maka diperlukan sebuah usaha menarik konsumen dengan memberikan pelayanan yang dapat menciptakan kepuasan terhadap pelanggan. Beberapa permasalahan yang melandasi untuk merancang sebuah system informasi laundry pada Saidi Laundry diantaranya yaitu nota pelanggan yang hilang maupun tertinggal pada saat pengambilan laundry, keterlambatan pembayaran dan pengambilan pakaian sehingga menimbulkan penumpukan pakaian, proses rekapitulasi nota serta pelaporan yang masih manual, dan permasalahan yang dihadapi dimasa pandemic saat ini yaitu keinginan pelanggan untuk dapat melakukan transaksi secara online. Untuk itu diperlukan sebuah pengelolaan di indsutri jasa laundry yang lebih efektif dan efisien. Sistem informasi ini dirancang dengan menggunakan metode Prototype, dengan menggunakan UML sebagai Analisa dan rancanganya.... After the results of the research above were obtained, we immediately analyzed the data and started to build a website prototype based on the design that had been made previously. Prototype is a prototype is the basic working model of the development of a program software or software [19], [29]. Prototyping is a software development method, which is a physical model of the system's work and serves as an initial version of the system. ...The application of the User Centered Design UCD method is needed to improve the school website by redesigning it. The problems experienced by schools are usually in the form of a static website and an unattractive web appearance. This will be detrimental to the school, because the website is a door for information and school promotion. posting important news and announcements on the website in the hope that students and parents can obtain information more quickly and accurately. The UCD method starts from the plan, design, prototype and review. This step begins with interviews, field observations and distributing questionnaires to website users. Such as teachers, students, parents and the general public. The results provide a lot of input and optimize the appearance of mobile-based websites to attract more interest and better access by users. With the hope that students and parents can get information on news and important announcements more quickly and accurately on the website.... The prototyping method is one of the software development methodologies involving developers' and users' interaction in the system development process [8]. The prototyping methodology can help illustrate the system model to be built. ... Anggy TrisnadoliDevi YantiSMAN 3 Bengkalis Library is a school library with a collection of reading books and lessons located in Bengkalis Regency, Riau Province. Currently, the system that operates in the SMAN 3 Bengkalis library is still conventional and is prone to physical damage. In addition, with current technological advances, the registration system for students as members is also still written using paper cards, plus the difficulties of library staff in procuring and managing library books. Based on these problems, a web-based library information system development is proposed, expected to solve the problems that occur. With prospective system users who are pretty laymen, a particular way is needed to develop the system, especially when carrying out user needs and system design. With this need, a prototyping method is used, which does function to accommodate these needs. Each phase of this method is carried out carefully to produce a product that meets expectations. In this study, an evaluation of the development process was carried out. The evaluation is carried out in several ways, such as UAT and Usability Testing with ISO 9126 and 9241-111. Based on the results of the evaluation, it was found that with the application of this method can produce a library information system product that is good and runs according to functionality and is to the expectations of users in solving the problems they soal dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar baik matapelajaran tidak wajib maupun matapelajaran wajib seperti menghafal doa-doa harian, dan ini berlaku juga bagi siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Mansyur Balun Ijuk Bangka Belitung. Latihan soal dilaksanakan dengan cara siswa menebak doa apa yang dibacakan oleh guru, atau siswa siswa yang diminta untuk membacakan doa yang disebutkan oleh guru. Dilihat dari kemampuan siswa yang berbeda-beda maka hasil latihannya pun berbeda. Untuk membantu memudahkan menghafal ayat-ayat doa harian bagi siswa yang butuh beberapa kali latihan, maka dibutuhkan aplikasi berbasis web yang dapat diakses dari sekolah maupun dari rumah orangtua siswa. Sehingga latihan soal dapat dilaksanakan sendiri oleh siswa dengan dipandu orangtua. Penelitian ini menganalisis dan merancang aplikasi pembelajaran tebak ayat-ayat doa harian. Untuk perancangan dan analisis sistem digunakan metode prototype dengan dibantu tools UML Unified Modelling Language. Sedangkan untuk pengumpulan datanya menggunakan metode pengumpulan data yaitu cara wawancara langsung dengan guru sebagai narasumber untuk mendapatkan informasi dan dokumen sebagai bahan analisis. Dan untuk pengacakan ayat-ayat doa harian yang ditampilkan pada aplikasi dengan menerapkan algoritma Linear Congruent Method . Dari penelitian ini menghasilkan sistem yaitu aplikasi tebak ayat doa harian berbasis web.
Konsepdesain/prototipe produk Prototype atau prototipe bentuk dasar suatu produk bisa digunakan untuk menyampaikan berbagai macam informasi gambaran produk yang akan Anda buat. Esensi dasar prototipe dapat berupa merancang industri dari konsep dan membuat prototipe rancangan.
Pengertian PrototypeManfaat Prototype1. Menghemat Waktu dan Biaya Pengembangan Produk2. Mengetahui Keperluan Pemakai Terlebih Dahulu3. Menjadi Acuan untuk Mengembangkan Produk4. Menjadi Bahan PresentasiTujuan PrototypeKelebihan dan Kekurangan Metode Prototype1. Kelebihan Metode Prototype2. Kekurangan Metode PrototypeTahapan Dalam Pembuatan Prototype1. Pengumpulan Kebutuhan2. Membangun Prototype3. Evaluasi Protoptype4. Mengkodekan System5. Menguji System6. Evaluasi Sistem7. Menggunakan SystemContoh prototype1. Paper Prototyping Low-fi2. Digital Prototype Hi-fi3. HTML PrototypeShare thisRelated posts Pengertian Prototype – Pengembangan produk berbasis perangkat lunak saat ini merasakan perkembangan dari segi tampilan dan berfokus pada empiris pemakai. Atau sekarang, lebih dikenal dengan istilah UI/UX Design, dimana dalam proses pembuatannya bakal mengarah pada suatu prototype software untuk dapat memahami lebih awal bentuk produk yang bakal dikembangkan. Bagaimana proses penciptaan dari suatu prototype dan apa saja cara serta jenis yang digunakan? Pada artikel kali ini, kami akan membahas setiap urusan itu lebih jelas lagi. Sehingga pemahaman kalian mengenai proses penciptaan prototipe menjadi lebih gampang dan dapat diimplementasikan pada proyek yang lebih kompleks. Prototype atau prototipe merupakan sebuah cara dalam pengembangan produk dengan teknik membuat rancangan, sampel, atau model dengan destinasi pengujian konsep atau proses kerja dari produk. Prototype sendiri bukanlah produk final yang nantinya bakal diedarkan. Prototype diciptakan untuk kebutuhan mula development aplikasi dan untuk memahami apakah fitur dan faedah dalam program berjalan cocok dengan keperluan yang sudah direncanakan. Sehingga developer produk bisa mengetahui kelemahan dan kekeliruan lebih mula sebelum mengimplementasikan fitur beda ke dalam produk dan merilis produk. Manfaat Prototype Ada banyak manfaat dan deviden yang dapat kamu dapatkan saat memakai sistem prototype ini. Berikut ialah manfaatnya. 1. Menghemat Waktu dan Biaya Pengembangan Produk Yang kesatu ialah kamu bisa menekan ongkos dan menghemat masa-masa dalam proses pengembangan produk. Dengan begitu, sumber daya yang tersisa dapat dianggarkan untuk keperluan yang lain. 2. Mengetahui Keperluan Pemakai Terlebih Dahulu Manfaat yang kedua yakni dengan memanfaatkan sistem prototyping anda dapat mengetahui keperluan pemakai terlebih dahulu. Sehingga anda dan tim-mu dapat memahami apa saja prioritas dan keperluan pemakai. Dengan begitu proses pengembangan produk akan dilangsungkan lebih cepat. 3. Menjadi Acuan untuk Mengembangkan Produk Selanjutnya, model prototype bisa menjadi acuan atau patokan untuk anda dalam mengembangkan suatu produk. Kamu pun dapat memakai prototype guna menemukan kelemahan dan menggali solusi untuk menciptakan produk anda menjadi semakin baik lagi. 4. Menjadi Bahan Presentasi Terakhir, anda dapat memakai prototype guna mempresentasikan produk yang akan anda luncurkan. Dengan adanya prototype akan mempermudah audiens mendapatkan cerminan tentang produk yang bakal diluncurkan. Baca juga Pengertian Neraca Tujuan Prototype Tujuan utama dari prototype yaitu mengembangkan model atau rancangan produk menjadi produk final yang dapat mengisi permintaan pemakai. Dalam proses pengembangan produk, pemakai bisa ikut andil dalam proses pengembangan produk dengan teknik mengevaluasi dan menyerahkan umpan balik. Umpan balik yang diserahkan dapat dipakai sebagai acuan dalam pengembangan produk. Di samping itu, pemakaian prototipe dapat menimbulkan ide-ide baru yang dapat dikembangkan menjadi suatu fitur guna melengkapi produk. Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototype 1. Kelebihan Metode Prototype Menghemat waktu dalam pengembangan sistem. Penentuan keperluan lebih gampang diwujudkan. Pelanggan atau klien berpartisipasi aktif dalam pengenbangan sistem, sampai-sampai hasil perangkat empuk mudah dicocokkan dengan keperluan dan kemauan pelanggan. Komunikasi yang baik antaral pelanggan dan pengembang. Pengembang bisa lebih gampang dalam menilai keperluan pelanggan. Baca juga Pengertian Cerita Rakyat 2. Kekurangan Metode Prototype Proses perencangan dan analisi terlampau singkat. Biasanya Kurang luwes dalam menghadapi perubahan. Pengembang kadang-kadang menciptakan kompromi implementasi dengan memakai sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien. Tahapan Dalam Pembuatan Prototype Berikut merupakan tahapan-tahapan yang perlu kalian pahami sebelum membuat prototype. 1. Pengumpulan Kebutuhan Pelanggan dan developer bersama-sama mendefinisikan bentuk dan keperluan kesseluruhan perlengkapan lunak, mengidentifikasikan seluruh kebutuhan, dan garis besar sistem yang bakal dibuat. 2. Membangun Prototype Membangun prototyping dengan menciptakan perancangan sedangkan yang berpusat pada penyajian untuk pelanggan misalnya dengan menciptakan input dan misal outputnya. 3. Evaluasi Protoptype Evaluasi ini dilaksanakan oleh pelanggan apakah prototyping yang telah dibangun sudah cocok dengan kemauan pelanggan. Jika sudah cocok maka tahapan keempat bakal diambil. Jika tidak, maka prototyping dibetulkan dengan mengulang tahapan 1, 2 , dan 3. 4. Mengkodekan System Dalam tipe ini prototyping yang telah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji System Setelah sistem telah menjadi sebuah perangkat empuk yang siap pakai, mesti dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilaksanakan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain. 6. Evaluasi Sistem Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang telah jadi sudah cocok dengan yang diinginkan . Jika sudah, maka tahapan ketujuh dilakukan, andai belum maka mengulangi tahapan 4 dan 5. 7. Menggunakan System Perangkat lunak yang sudah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan. Baca juga Pengertian Biografi Contoh prototype Secara umum, prototype mempunyai 4 kualitas utama yang mencakup representasi, presisi, interaktivitas, dan evolusi. Keempat hal ini sudah terangkum dalam manfaat-manfaat prototype yang terdapat di atas. Di samping urusan itu, prototype mempunyai paling tidak tiga metodologi dalam proses pembuatannya. Tiga contoh metodologi penciptaan prototype itu ialah sebagai berikut 1. Paper Prototyping Low-fi Sebelum mudahnya akses internet dan digital, penciptaan prototype sangat dasar ialah berbasis kertas. Melalui gambar dua dimensi ini, prototype didesain dari mula sebelum uji gagasan produk. Cara ini amat simpel karena melulu berbentuk gambar-gambar dua dimensi dan kemudian diuji dengan perilaku seseorang untuk memakai produk prototype tersebut. Paper prototype memiliki sejumlah keunggulan laksana cepat dibuat, murah, dan bisa menumbuhkan kerja kesebelasan karena lumayan menyenangkan. Tidak selalu itu, paper prototype pun mudah didokumentasikan, inilah pula daftar dan revisinya bisa ditulis langsung. Proses ini umumnya menggunakan metode yang dinamakan low fidelity prototype yang nantinya bakal dikembangkan lewat proses pengodean. Namun, paper prototype pun memiliki kelemahan seperti misalnya tidak cukup realistis, menimbulkan kekeliruan uji produk, dan tidak memunculkan reaksi tertentu untuk imajinasi pemakai produk. 2. Digital Prototype Hi-fi Seperti namanya, digital prototype ialah bentuk prototype yang sangat umum dipakai. Metode ini lumayan realistis guna menguji mayoritas elemen antarmuka interface secara akurat. Tidak selalu itu, prototype jenis ini pun masih relatif gampang diproduksi. Digital prototype dapat diciptakan menggunakan software dan perangkat empuk yang memang diciptakan khusus untuk menciptakan prototype. Bahkan, kamu dapat membuat prototype jenis ini langsung lewat software presentasi macam Microsoft PowerPoint atau Keynote. Proses ini umumnya diciptakan dengan cara lo-fi digital menjadi hi-fi digital dan kemudian disempurnakan melewati pengodean. Kelebihan dari digital prototype terletak pada segi interaksi realistis, fleksibilitas, dan kegiatan komputasi yang relatif cepat. Sedangkan kelemahan dari prototype jenis ini ialah perlunya mempelajari perangkat empuk untuk membina prototype serta proses penerjemahan desain ke dalam kode guna pengujian elemen. 3. HTML Prototype Metode penciptaan prototype HTML ialah yang sangat rumit dari ketiga misal yang ada. Sebabnya, proses penciptaan prototype jenis ini melulu direkomendasikan untuk semua desainer yang memiliki keterampilan pengodean mumpuni. Secara umum, penciptaan prototype dengan cara HTML ini disusun dengan kode-kode dasar yang bisa menghemat energi dan waktu. Tidak selalu itu adanya pengodean yang tersistem pun akan mempermudah pengembangan prototype di masa mendatang. Di samping berbiaya rendah, metode penciptaan prototype jenis ini akan mempermudah proses uji prototype di nyaris semua sistem operasional komputer tanpa butuh menjalankan perangkat lunal eksternal. Pilihan ini menjadi yang sangat ekonomis dari sisi kualitas hasil dan pembiayaan dasar. Tapi pasti saja, proses pengodean yang digunakan juga tidak main-main. Lain halnya dengan dua misal prototype sebelumnya yang mempunyai tahapan sebelum menginjak proses pengodean, cara HTML lebih tepat guna karena developer dapat langsung menciptakan prototype melewati pengodean tersebut sendiri. Hampir tidak terdapat limbah dari penciptaan prototype dengan cara ini, baik itu ialah prototype sekali pakai, tahapan tambahan, dan ongkos perangkat empuk eksternal. Namun, di sisi beda metode ini memang memerlukan sumber daya insan yang mumpuni di bidang pengodean dan komputasi. Tidak selalu itu, ketergantungannya pada kemampuan pengodean menciptakan desainer dan kontribusinya menjadi terbatas. Alhasil, kemerdekaan kreativitasnya tidak terlampau besar. Demikianlah penjelasan tentang Prototype dari semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.
Pembuatanprototype suatu sistem merupakan implementasi dari konsep ? a. Inductive reasoning b. Trial and error* c. Abductive reasoning d. Deductive reasoning 12. Contoh langkah antisipasi untuk meminimalisir kesalahan (mistake) user dalam berinteraksi dengan sistem adalah dengan ? a. Membuat manual dan help dari sistem b.
52. Pembuatan prototype suatu sistem merupakan implementasi dari konsep ?a. Trial and errorb. Deductive reasoningc. Inductive reasoningd. Abductive langkah untuk proses analisis kebutuhan adalah… masalah–evaluasi masalah–pemodelan– masalah–pemodelan–evaluasi masalah– masalah–evaluasi masalah–pemodelan–review– masalah–evaluasi masalah–pemodelan–spesifikasi– yang bukan memfokuskan untuk menemukan siapa yang membutuhkan softwaretersebut adalah… yang membutuhkan sistem serta personal di belakangnya ? sumber lain dari solusi yang dibutuhkan ? personal lain yang dapat menambah informasi ? yang akan menggunakan solusi ? yang mencari bentuk solusi yang diinginkan adalah… sumber lain dari solusi yang dibutuhkan ? personal lain yang dapat menambah informasi ? yang akan menggunakan solusi ? isu atau kendala khusus yang berdampak kepada solusi ? prinsip, spesifikasi kebutuhan harus seperti di bawah ini, kecuali… utama dari pemeliharaan sistem adalah… membuat perubahan yang bisa diramalkan untuk sistem yang ada danmembetulkan kesalahan yang dibuat selama proses sistem desain dan menjaga degradasi performa menjamin keseluruhan proses bisnis yang bergantung pada sistem informasiberjalan dengan tidak dari Expert System sebagai sistem informasi berbasis komputer adalah pada a. Datab. Informasic. Komunikasid. vendor luar, pengembang atau penyedia layanan untuk menyelesaikan tahapandesain merupakan salah satu strategi yang dipakai dalam pengembangan program, yaitu… paket salah satu strategi pengembangan program ada pilihan yang memungkinkan penggunauntuk melakukan customized, yaitu… paket perkembangan Sistem Informasi Berbasis Komputer manakah yang lebih dulumuncul dan berkembang a. SIMb. DSSc. EDPd. Expert System
Sehinggamenciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan (customers). TAHAPAN-TAHAPAN PROTOTYPE Berikut tahapan prototype: 1. Pendefinisian produk: merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam
Abstrak Perancangan sebuah website atau aplikasi harus menggunakan sebuah metode dalam pelaksanaannya agar perancangan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Metodologi adalah sebuah pendekatan formal atau rangkaian dari tindakan untuk mengimplementasikan System development life cycle SDLC yang merupakan suatu proses pemahaman tentang bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, mendisain sistem, membangun dan menyajikannya kepada sebuah organisasi. Pada Studi literatur ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode prototaype dalam pembuatan sebuah aplikasi atau website. Metode pengembangan sistem prototype terdiri dari beberapa tahapan dengan menggunakan metode analisis sistem, perancangan terstruktur, serta metode pengujian black box. Menurut Pressman 201250, dalam melakukan perancangan sistem yang akan dikembangkan dapat menggunakan metode prototype. Prototype bukanlah sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus di evaluasi dan di modifikasi kembali. Kemudian juga terdapat jurnal yang menggunakan metode watterfall dalama pembuatan website terseut. Metode waterfall adalah salah satu jenis model pengembangan aplikasi dan termasuk ke dalam classic life cycle siklus hidup klasik, yang mana menekankan pada fase yang berurutan dan sistematis. Untuk model pengembangannya, dapat dianalogikan seperti air terjun, dimana setiap tahap dikerjakan secara berurutan mulai dari atas hingga ke bawah. Abstract The design of a website or application must use a method in its implementation so that the design can run well and smoothly. Methodology is a formal approach of a series or of actions to implement a System Development Life Cycle SDLC which is an understanding of how an information system can support business needs, design systems, build and present them to an organization. This literature study aims to analyze the application of the prototype method in making an application or website. The prototype system development method consists of several stages using systems analysis methods, structured design, and black box testing methods. According to Pressman 2012 50, in designing the system to be developed, you can use the prototype method. Proto tapitype is something complete, something that must be evaluated and modified again. Then there are also journals that use the Watterfall method in making the website. The waterfall method is one type of application development model and is included in the classic life cycle, which emphasizes sequential and systematic phases. For the development model, it can be analogous to a waterfall, where each stage is carried out sequentially from top to bottom. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free STUDI LITERATUR PENERAPAN METODE PROTOTYPE DAN WATERFALL DALAM PEMBUATAN SEBUAH APLIKASI ATAU WEBSITE Nur Hikmah Maulida Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas Palangkaraya Kampus Tanjung Nyaho Jl. Yos Sudarso, Palangka Raya 73112 nurhikmahmaulida3 Abstrak Perancangan sebuah website atau aplikasi harus menggunakan sebuah metode dalam pelaksanaannya agar perancangan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Metodologi adalah sebuah pendekatan formal atau rangkaian dari tindakan untuk mengimplementasikan System development life cycle SDLC yang merupakan suatu proses pemahaman tentang bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, mendisain sistem, membangun dan menyajikannya kepada sebuah organisasi. Pada Studi literatur ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode prototaype dalam pembuatan sebuah aplikasi atau website. Metode pengembangan sistem prototype terdiri dari beberapa tahapan dengan menggunakan metode analisis sistem, perancangan terstruktur, serta metode pengujian black box. Menurut Pressman 201250, dalam melakukan perancangan sistem yang akan dikembangkan dapat menggunakan metode prototype. Prototype bukanlah sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus di evaluasi dan di modifikasi kembali. Kemudian juga terdapat jurnal yang menggunakan metode watterfall dalama pembuatan website terseut. Metode waterfall adalah salah satu jenis model pengembangan aplikasi dan termasuk ke dalam classic life cycle siklus hidup klasik, yang mana menekankan pada fase yang berurutan dan sistematis. Untuk model pengembangannya, dapat dianalogikan seperti air terjun, dimana setiap tahap dikerjakan secara berurutan mulai dari atas hingga ke bawah. Kata kunci Metode, Prototype, Waterfall Abstract The design of a website or application must use a method in its implementation so that the design can run well and smoothly. Methodology is a formal approach of a series or of actions to implement a System Development Life Cycle SDLC which is an understanding of how an information system can support business needs, design systems, build and present them to an organization. This literature study aims to analyze the application of the prototype method in making an application or website. The prototype system development method consists of several stages using systems analysis methods, structured design, and black box testing methods. According to Pressman 2012 50, in designing the system to be developed, you can use the prototype method. Proto tapitype is something complete, something that must be evaluated and modified again. Then there are also journals that use the Watterfall method in making the website. The waterfall method is one type of application development model and is included in the classic life cycle, which emphasizes sequential and systematic phases. For the development model, it can be analogous to a waterfall, where each stage is carried out sequentially from top to bottom. Keywords Method, Prototype, Waterfall 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat sehingga membawa manusia kedalam dunia baru, dimana teknologi telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan, seperti bidang ekonomi, pendidikan, hiburan dan lain-lain. Berbagai pihak berusaha dan bersaing untuk menjadi terdepan dalam penguasaan teknologi informasi dan komuniasi terutama dalam penerapan teknologi komunikasi jarak jauh dan akses informasi. kesuksesan pengembangan suatu perangkat lunak bergantung pada pengelolaan proyek perangkat lunak secara keseluruhan. Metodologi ialah bagian utama dalam perencanaan dan pengembangan perangkat lunak yang bertujuan untuk menghasilkan sistem informasi sesuai kebutuhan bisnis suatu organisasi. Memilih dan menentukan suatu metodologi dalam merancang dan membangun perangkat lunak sistem informasi bukanlah hal yang mudah dilakukan seperti yang dibayangkan karena semua metodologi memiliki kelebihan dan kekurangan. Metodologi pengembangan perangkat lunak dapat diartikan sebagai suatu proses membuat perangkat lunak baru atau hanya memperbaiki perangkat lunak yang sudah ada Mengembangkan perangkat lunak dengan menggunakan metodologi SDLC sangat membantu untuk menganalisa, mempercepat dan menghasilkan ketepatan dalam menggambarkan sebuah solusi yang diperlukan untuk menjadikan perangkat lunak yang berkualitas. Memilih dan menentukan suatu metodologi dalam merancang dan membangun perangkat lunak sistem informasi bukanlah hal yang mudah dilakukan seperti yang dibayangkan karena semua metodologi memiliki kelebihan dan kekurangan. Seringkali pelanggan/ pengguna mendefinisikan sejumlah sasaran perangkat lunak secara umum, tetapi tiak bisa mengidentifikasi spesifikasi kebutuhan yang rinci untuk fungsi-fungsi dan fitur-fitur yang nantinya akan dimiliki perangkat lunak yang akan dikembangkan. Dalam kasus yang lain, pengembangan perangkat lunak mungkin merasa tidak pasti tentang efisiensi suatu algoritma yang akan digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, atau juga merasa tidak pasti akan kemampuan perangkat lunak untuk beradaftasi dengan manusia-komputer yang digunakan. Dalam kasus-kasus seperti ini dan dalam banayak situasi yang lain, paradigma pembuatan prototype prototyping mungkin menawarkan pendekatan yang paling baik Pressman, 201250. Metode Prototype merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan adanya interaksi antara pengembang sistem dengan pengguna sistem, sehingga dapat mengatasi ketidakserasian antara pengembang dan pengguna Pressman, 2012 50. Dengan menggunakan metode prototype, maka tahapan yang dilakukan akan berkelanjutan sampai mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. metode prototype Menurut Ogedebe, 2012, metode prototype diawali dengan pengumpulan kebutuhan, yang melibatkan pengembang dan pengguna sistem untuk menentukan tujuan, fungsi dan kebutuhan operasional sistem. Adapun tahap-tahap prtotype adalah sebagai berikut pengumpulan kebutuhan, membangun prototype, evaluasi prototype. Metode waterfall adalah salah satu model pengembangan yang saat ini cukup populer dan banyak digunakan oleh para pengembang software. Metode waterfall adalah salah satu jenis model pengembangan aplikasi dan termasuk ke dalam classic life cycle siklus hidup klasik, yang mana menekankan pada fase yang berurutan dan sistematis. Untuk model pengembangannya, dapat dianalogikan seperti air terjun, dimana setiap tahap dikerjakan secara berurutan mulai dari atas hingga ke bawah. 2. TINJAUAN PUSTAKA Systematic Literatur Review SLR Systematic Review merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada metodologi penelitian atau riset tertentu, pengembangan yang dilakukan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi penelitian yang terkait pada fokus topik tertentu. Beberapa peneliti yang telah melakukan riset dengan SLR, mendefinisikan SLR sebagai berikut a. SLR merupakan cara untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan menafsirkan semua penelitian yang tersedia dengan pertanyaan penelitian tertentu, atau bidang topik, atau fenomena yang menarik. b. SLR adalah pendekatan evidence-based untuk mencari studi yang relevan dengan beberapa pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan dengan memilih, menilai, dan mensintesis temuan untuk menjawab pertanyaan penelitian. c. SLR suatu teknik penelitian untuk menganalisis state of-the-art dalam bidang pengetahuan tertentu dengan secara resmi mendefinisikan pernyataan masalah, sumber-sumber informasi, string search, kriteria inklusi dan eksklusi dari makalah yang ditemukan dalam. pencarian, analisis kuantitatif yang akan dilakukan jika perlu, dan template untuk menemukan informasi yang dikumpulkan dari kertas atau papers. d. SLR merupakan suatu teknik penelitian yang digunakan untuk mengkaji atau menemukan isu-isu yang terdapat dalam Software Engineering. Menurut Pressman 201250, dalam melakukan perancangan sistem yang akan dikembangkan dapat menggunakan metode prototype. Prototype bukanlah sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus di evaluasi dan di modifikasi kembali [6]. Berikut merupakan langkah-langkah atau tahapan dalam metode prototype a. Communication atau komunikasi dan pengumpulan data awal, yaitu analisis terhadap kebutuhan pengguna. b. Quick plan, yaitu tahapan perencanaan kebutuhani. c. Modelling Quick Design, tahapan pembuatan design. d. Pembentukan prototype, yaitu pembuatan perangkat prototype termasuk pengujian dan penyempurnaan. Sebuah prototype adalah versi awal dari sistem perangkat lunak yang digunakan untuk mendemonstrasikan konsep-konsep, percobaan rancangan, dan menemukan lebih banyak masalah dan solusi yang memungkinkan Sommerville, 2011. Sistem prototype memperbolehkan pengguna untuk mengetahui bagaimana sistem berjalan dengan baik. Penggunaan metode prototyping di dalam penelitian ini bertujuan agar peneliti mendapatkan gambaran aplikasi yang akan dibangun melalui tahap pembangunan aplikasi prototype terlebih dahulu yang akan dievaluasi oleh user. Aplikasi prototype yang telah dievaluasi oleh user selanjutnya akan dijadikan acuan untuk membuat aplikasi yang dijadikan produk akhir sebagai output dari penelitian ini. Gambar 1 Prototyping Model Sumber Khosrow-Pour, 2005 Dapat dilihat pada gambar di atas menjelaskan bahwa metode prototyping dimulai dengan mendengarkan kebutuhan dan masukan dari pengguna. Pengembang dan pengguna bertemu dan bersama-sama menentukan tujuan keseluruhan untuk perangkat lunak dan mengidentifikasi apapun persyaratan yang diperlukan. Lalu pengembang membuat sebuah gambaran tentang aplikasi yang selanjutnya dapat dipresentasikan kepada pelanggan. Gambaran tersebut berfokus pada representasi aspek-aspek aplikasi yang akan terlihat oleh pelanggan/pengguna. Beberapa keunggulan dalam menggunakan metode prototyping a. Pengembang sistem dan pengguna saling berkomunikasi khususnya dalam hal penyamaan persepsi terhadap pemodelan sistem yang akan menjadi dasar pengembangan sistem operasionalnya, b. Pelanggan/pengguna ikut terlibat secara aktif dan berpartisipasi dalam menentukan model sistem dan sistem operasionalnya sehingga pelanggan/pengguna akan puas karena sistem yang dibuat sesuai dengan keinginan dan harapannya, c. Sistem yang dibangun memiliki kualitas yang diinginkan karena sesuai dengan kebutuhan yang ada Gambar 3 menjelaskan mengenai alur pengembangan sistem dengan menggunakan metode Prototyping Oriented Software. Pada tahap pertama, dilakukan analisis kebutuhan dan pendefinisian kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksudkan disini adalah kebutuhan pelanggan/pengguna. Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan pembuatan prototype dari aplikasi yang akan dibangun, mulai dari user interface prototyping dan dilanjutkan hingga penyusunan arsitektur dan komponen-komponen yang berkaitan dengan aplikasi yang akan dibangun. Selanjutnya dilakukan pengembangan sistem, dimana aplikasi akan dibangun sesuai dengan prototype yang telah dibuat sebelumnya, dan setelah aplikasi berhasil dibuat sesuai dengan kebutuhan maka dilakukan proses pengujian aplikasi sebelum aplikasi tersebut diimplementasikan. Mengutip dari karya ilmiah terbitan Universitas Pendidikan Indonesia, seorang ahli bernama Sommerville mendefinisikan metode waterfall sebagai tahapan utama yang langsung mencerminkan dasar pembangunan kegiatan Penjelasan setiap tahapan perancangan metode waterfall menurut Sommerville adalah • Requirement Definition Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Metode ini merupakan tahap sebelum perancangan, yaitu pengumpulan beberapa kebutuhan untuk membuat perangkat lunak. Tahap ini akan menganalisa sifat perangkat lunak yang akan dibuat hingga antarmukanya. • System and Software Design Desain Jika analisa awal sudah selesai dikerjakan, maka selanjutnya adalah membuat desain perangkat lunak. Proses desain akan menerjemahkan syarat atau kebutuhan yang sudah dianalisa sebelumnya sebelum benar-benar dilakukan pemunculan kode. • Implementasi dan Unit Testing Kode Desain kemudian diterjemahkan ke dalam kode-kode program menggunakan pemrograman yang telah dipilih pengembang. • Integration and System Testing Kemudian, pengujian dilakukan untuk memastikan kesalahan yang dibuat sudah sangat minimal dan hasil perangkat lunak sudah sesuai yang diinginkan. • Operation and Maintenance Setelah peluncuran perangkat lunak, pengembang akan selalu melakukan pemantauan dan jika perlu meningkatkan layanan sistem yang mereka kelola. 3. METODE PENELITIAN Pada studi literatur kali ini penulis melakukan analisis dengan menggunakan metode SLR Systematic Literatur Review. Metode ini merupakan metode studi literatur dengan tujuan mengidentifikasi dan menilai informasi yang dapat ditemukan dalam penelitian yang telah dilakukan sebelumnya atau dapat juga disebut dengan research question. Studi literatur ini mengikuti pedoman dari Kitchenham dan Charters 2007 yang menjelaskan bahwa terdapat tiga tahapan dalam melakukan tinjauan sistematis yaitu Planning perencanaan, Conducting pelaksanaan, dan Reporting pelaporan tinjauan. Planning Planning adalah tahapan yang dilakukan dengan tujuan menentukan pertanyaan penelitian Research Question terlebih dahulu sebagai bentuk awal yang dilakukan untuk menuju proses pencarian informasi dalam literatur. Berikut merupakan pertanyaan pada penelitian ini RQ1 “Bagaimana Struktur metode prototype yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi ?” RQ2 “Bagaimana Tahap penerapan metode prototype dalam pembutan web/aplikasi?” Conducting Conducting adalah tahapan dalam pemgumpulan data atau literatur yang sesuai dengan research question yang telah ditentukan sebelumnya. Pencarian studi literatur dilakukan menggunakan database jurnal dari Google Scholar dan Scientdirect. Pada proses pengumpulan literatur yang akan digunakan penulis menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Berikut merupakan kriteria inklusi dan eksklusi yang digunakan Inklusi a. Penelitian pada artikel / jurnal ilmiah dilakukan di tingkat sekolah tinggi formal yakni Universitas b. Studi mengenai penerapan Metode Scrum di bidang Pendidikan 3. Artikel/ jurnal ilmiah diterbitkan pada tahun 2016 hingga 2020 Eksklusi a. Studi bukan mengenai penerapan Metode Agile Scrum di bidang Pendidikan b. Artikel/ jurnal ilmiah diterbitkan sebelum 2016 3. Penelitian yang dilakukan berfokus pada guru sebagai objek penelitian Setelah menetapkan kriteria eksklusi dan inklusi literatur yang akan digunakan, langkah berikutnya yakni penelusuran literatur yang dilakukan pada database literatur. Dalam penelitian ini penelusuran dilakukan melalui database literatur online scient direct dan google scholar. Reporting Reporting merupakan tahapan terakhir dari Systematic Literatur Review SLR. Proses yang dilakukan yaitu membaca dengan seksama dan menganalisis informasi yang terdapat dalam literatur dengan tujuan untuk menjawab research question yang sebelumnya telah ditentukan pada tahapan planning. Hasil dari analisis dilaporkan dalam bagian Hasil dan Pembahasan. 4. PEMBAHASAN Pendekatan prototyping model digunakan jika pemakai hanya mendefenisikan objektif umum dari perangkat lunak tanpa memerinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya, sementara pengembang tidak begitu yakin akan efesiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia mesin yang harus diambil. Cakupan aktivitas dari prototyping model terdiri dari a. Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan mengidentifikasi kebutuhan yang sudah diketahui. b. Melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat prototype. c. Menguji coba dan mengevaluasi prototype dan kemudian melakukan penambahan dan perbaikan-perbaikan terhadap prototype yang sudah dibuat. Metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prototype. Model ini dibuat secara terstruktur dan memiliki beberapa tahap-tahap yang harus dilalui dalam pembuatannya namun jika tahap final dinyatakan bahwa sistem yang telah dibuat belum sempurna maka sistem dievaluasi kembali. Tahapan dalam penelitian ini yang disesuaikan dengan model yang diimplementasikan adalah sebagai berikut. Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis Sistem Tahapan pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan kebutuhan dan analisis sistem. Pada tahapan ini dilakukan identifikasi kebutuhan sistem dan garis besar dari sistem yang akan dibuat. Dalam mengembangkan sistem informasi tugas akhir ini, diperlukan biodata mahasiswa dan judul dari tugas akhir. a. Pemodelan perancangan secara cepat Tahapan selanjutnya adalah pemodelan perancangan secara cepat yang digunakan sebagai acuan yang digunakan dalam pembuatan model prototype. b. Pembentukan prototype Dalam tahap ini, dilakukan pembentukan prototype berdasarkan rancangan pemodelan yang telah dilakukan sebelumnya. c. Evaluasi prototype Pada tahapan ini, dilakukan evaluasi terhadap prototype yang disesuaikan dengan kebutuhan. Jika belum sesuai dengan kebutuhan, maka dapat melakukan tahap selanjutnya yaitu melakukan perubahan prototype. d. Perubahan prototype Tahapan ini dilakukan untuk menyempurnakan prototype yang dibangun agar menghasilkan prototype yang sesuai dengan kebutuhan. 6. Pengunaan Sistem Tahap terakhir dari metode penelitian ini adalah penggunaan sistem. Pada tahap ini sistem yang telah dievaluasi siap untuk digunakan. Dalam penelitian ini artikel literatur yang ditemukan sesuai dengan ketentuan di atas dan siap dianalisis dituliskan dalam table di bawah ini PENERAPAN METODE PROTOTYPE DALAM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGHITUNGAN VOLUME DAN COST PENJUALAN MINUMAN BERBASIS WEBSITE Wahyu Nugraha1 , Muhamad Syarif PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN CV MITRA TANI MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPE Hermanda Ihut Tua Simamora ANALISIS DAN DESAIN WEBSITE MONITORING KONSULTASI BIMBINGAN KARTU RENCANA STUDI KRS Putu Bagus Adidyana Anugrah Putra 1, Nova Noor Kamala Sari 2, Viktor Handrianus Pranatawijaya Rancang Bangun Sistem Informasi Arsip Surat Menggunakan Metode Prototype Masan Abdi Wicaksono 1 , Christ Rudianto*2 , Penidas Fiodinggo Tanaem*3 PENERAPAN METODE PROTOTYPE PADA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR MAHASISWA Nurul Renaningtias1 , Dyah Apriliani2 Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Berbasis Website Firlo Amazon1,Widiatry2*, Viktor Handrianus Pranatawijaya IMPLEMENTASI APLIKASI ANDROID UNTUK SISTEM PENDAFTARAN DAN ANTRIAN PADA POLI COVID RSUD DORIS SYLVANUS Putu Bagus Adidyana Anugrah Putra a,1,*, Widiarty b,2, Viktor Handrianus Pranatawijaya c,3, Nova Noorkamala Sari Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kegiatan Menggunakan Metode Prototype Rizky Aditya1 , Viktor Handrianus Pranatawijaya2* , Putu Bagus Adidyana Anugrah Putra3 ANALISA PENGGUNAAN METODOLOGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Maikel Bolung1 , Henry Ronald Karunia Tampangela 2 RANCANG BANGUN SISTEM PENJUALAN DENGAN METODE PROTOTYPE BERBASIS WEB STUDI KASUS TOKO BUNDA LAXANA Melda Lestari1 , Shumaya Resty Ramadhani2 Menurut hasil pengumpulan literatur selama 7 tahun terakhir dari 10 jurnal terdapat 1 jurnal yang diterbitkan tahun 2015, 1 jurnal pada tahun 2017, 2 jurnal pada tahun 2018, 1 jurnal pada tahun 2019, 1 jurnal yang diterbitkan pada tahun 2020 dan 44 jurnal yang di terbitkan tahun 2021 Pembahasan Hasil Hasil Analisis RQ1. Penerapan Struktur metode prototype yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi Dari hasil analisis seluruh junal memiliki informasi untuk menjawab RQ1. Berikut adalah hasil informasi yang ditemukan pada jurnal 1. Pada jurnal 1 Pada jurnal 1 ini berjudul Penerapan Metode Prototype Dalam Pernacangan Sistem Imformasi Pneghitung Volume dan Cost Penjualan Minuman Berbasis Website. Hasil Analisis RQ1. Penerapan Struktur metode prototype yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi Dari hasil analisis seluruh junal memiliki informasi untuk menjawab RQ1. Berikut adalah hasil informasi yang ditemukan pada jurnal Sebuah prototype adalah versi awal dari sistem perangkat lunak yang digunakan untuk mendemonstrasikan konsep-konsep, percobaan rancangan, dan menemukan lebih banyak masalah dan solusi yang memungkinkan. Sistem dengan model prototype memperbolehkan pengguna untuk mengetahui bagaimana sistem berjalan dengan baik. Metode prototyping yang digunakan di dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran aplikasi yang akan dibangun melalui rancangan aplikasi prototype terlebih dahulu kemudian akan dievaluasi oleh user. Aplikasi prototype yang telah dievaluasi oleh user selanjutnya akan dijadikan acuan untuk membuat aplikasi yang dijadikan produk akhir sebagai output dari penelitian ini.[1] Gambar 1 Prototyping Model oleh Khosrow-Pour Hasil Analisis RQ 2. Bagaimana Tahap penerapan metode prototype dalam pembutan web/aplikasi yaitu Hasil penerapan metode protoype ini yaitu dilakukan dengan Tahapan – Tahapan yaitu a. Menganalisa kebutuhan Rancangan aplikasi sistem informasi penghitungan volume dan cost penjualan minuman pada hotel mercure pontianak memiliki dua kebutuhan sistem, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional, yang mana kebutuhan fungsional sistem ini terdiri atas beberapa fungsi utama yang saling berhubungan dan saling mendukung satu sama lain. b. Analisa Kebutuhan Functional Pada analaisa kebutuhan functional ini berkaitan dengan apa saja yang dapat dilakukan oleh admin, supervisor, dan cost control pada food and beverage department. c. Analisis Kebutuhan NonFuntional Kebutuhan non fungsional adalah kebutuhan yang berada di luar kebutuhan fungsional yang mana meliputi kebutuhan hardware yaitu kebutuhan akan spesifikasi hardware dan kebutuhan software yang sangat mempengaruhi berjalannya website dengan jaringan local. Adapun kebutuhan functionanya yaitu Hardwere dan Softewere. d. Tampilan Perangkat Lunak Pada bagian ini merupakan tampilan dari aplikasi yang sudah dibuat menggunakan bahasa pemrograman frontend. Hasil dari tahap implementasi ini merupakan sebuah sistem yang siap diuji dan dijalankan. Tampilan yang ada pada prangkat lunak yang di buat ini yatu terdapat Halaman Login Aplikasi, Halaman Utama/Bernda Aplikasi, Halaman Data Barang,Halaman Recip/Resep Minuman, Halaman Pengguna, Halaman Teransaksi Buat Minum, Halaman Laporan Transaksi, halaman Laporan Stok Masuk, Halaman Laporan Stok Keluar, Halaman Laporan Penggunaan Bahan, Halaman Ganti Password f=dan Backup Data. e. Rancang Basis Data Rancangan basis data dibuat untuk memberikan gambaran mengenai tabel-tabel yang akan dirancang mengunakan Logical Record Structure LRS f. Rancangan Struktur Nafigasi Dalam rancangan struktur navigasi ini terbagi menjadi tiga struktur navigasi, diantaranya struktur navigasi halaman Admin, Supervisor dan Cost Control. 2. Pada Jurnal 2 Pada jurnal 2 ini berjudul Perancangan Sistem Informasi Penjualan CV Mitra Tani Menggunakan Metode Prototype. Hasil Analisis RQ1. Penerapan Struktur metode prototype yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi Dari hasil analisis seluruh junal memiliki informasi untuk menjawab RQ1. Berikut adalah hasil informasi yang ditemukan pada jurnal Dalam pengembangan sistem, metode yang digunakan adalah prototype. Prototype merupakan salah satu model yang digunakan untuk mensimulasikan sebuah program oleh developer kepada pengguna untuk memahami program yang sesuai dengan kebutuhan pengguna tersebut Dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan data dengan teknik • Pengamatan yaitu dilakukan langsung melakukan pengamatan ke CV Mitra Tani untuk mencari data dan informasi yang akan digunakan serta melakukan pengamata terhadap proses yang berlangsung. • Wawancara yaitu melakukan wawancara kepada pemilik dan karyawan CV Mitra Tani untuk memperoleh informasi tentang bisnis proses di CV Mitra Tani. • Studi Literatur yaitu mencari sumber referensi dari jurnal, buku, skripsi, thesis dan disertasi yang mendukung penelitian ini Dalam sebuah penelitian dibutuhkan sebuah diagram alir yang akan menjadi panduan selama proses penelitian. Penelitian ini dimulai dari penentuan objek dan lokasi penelitian kemudian mengidentifikasi masalah, membuat rumusan dan batasan masalah agar masalah yang diteliti jelas serta tidak menyimpang dari permasalahan dan menentukan tujuan dan kegunaan penelitian agar penelitian ini berjalan dengan semestinya. Dilakukan pengumpulan data yang digunakan dalam mengolah dan menganalisa data serta menyusun rancangan penelitian dan menetapkan hasil penelitian serta membuat laporan hasil penelitian. Berikut ini merupakan diagram alir penelitian yang akan dilakukan.[2] Gambar 1 Diagram Alir Penelitian Hasil Analisis RQ 2. Bagaimana Tahap penerapan metode prototype dalam pembutan web/aplikasi yaitu Setelah dilakukan analisis maka didesain sistem yang dibangun kemudian melakukan dimplementasikan kedalam bentuk program menggunakan bahasa pemogramana PHP dan MySQL. Untuk memastikan sistem dikembangkan berdasarkan dengan kebutuhan, maka akan dilakukan testing program. Pada tahap desain maka dilakukan sebuah pemodelan sistem menggunakan Unified Model Language UML. Didalam sebuah diagram use case terdapat beberapa proses yang dapat dilakukan oleh aktor pada sebuah sistem. Oleh karena itu, use case diagram ini lebih fokus pada fungsionalitas yang terdapat dalam sistem bukan berdasarkan kejadian ataupun alur. Use case diagram akan menggambarkan hubungan diantara aktor dan sistem. Use case diagram sistem informasi penjualan CV Mitra Tani terdapat pada gambar berikut. Langkah selanjutnya yaitu tahap Implementasi Program yaitu a. Login sebagai langkah awal administrator untuk melakukan edit barang atau cara memasukkan nama dan password lalu akan masuk ke dalam halaman home dari web. b. Halaman home adalah halaman awal dari web, dimana berfungsi sebagai integrasi antara halaman satu ke halaman yang lain. c. Halaman barang bertujuan untuk agar administrator dapat memasukkan data barang, edit barang,dan stok barang. d. Halaman pengguna bertujuan untuk administror agar dapat melakukan edit data dari sipengguna seperti data admin dan kasir. e. Halaman penjualan bertujuan untuk administrator melakukan transaksi jual beli barang, dan mencetak struk pembelian. f. Halaman laporan penjualan ini bertujuan agar administrator dapat melakukan atau membuat rekapitulasi laporan penjualan.[2] 3. Pada Jurnal 3 Pada jurnal 3 ini berjudul Analisis dan Desain Website Monitoring Konsutasi Bimbingan Kartu Rencana Studi KRS Hasil Analisis RQ1. Penerapan Struktur metode Waterfall yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi Dari hasil analisis seluruh junal memiliki informasi untuk menjawab RQ1. Berikut adalah hasil informasi yang ditemukan pada jurnal Model yang digunakan merupakan suatu hasildari siklus hidup pengembangan perangkat lunakModel WaterfallRoyce, 1970 yang dibuat oleh Royce pada tahun 1970. Pada perkembangannya banyak bermunculan modifikasi-modifikasi dari model tersebut. Sehingga model yang digunakan pada penelitian ini merupakan model model Waterfallyang modifikasi. Tahapan yang dilakukan yaitu pada tahap analisis, desain, implementasi dan pengujian[3] Hasil Analisis RQ 2. Bagaimana Tahap penerapan metode Waterfall dalam pembutan web/aplikasi yaitu Tahapan Penelitian 1. Studi Pustaka dan Observasi, melakukan studi pustaka terhadap buku, jurnal ilmiah nasional dan internasional sebagai pendukung dalam penelitian. Observasi dilakukan untuk mengambil data-data untuk titik dan berapa besar radius yang diperlukan untuk menandakan suatu ruangan yang nantinya akan dijadikan area untuk mengeluarkan informasi. 2. Analisis Sistem, Pemodelan proses bisnis menggunakan Unfied Modeling LanguageUML dan Entity Relationship DiagramERD. 3. Desain Sistem, proses ini digunakan untuk membuat “blueprint” software seperti, perancangan basis data dan perancangan antarmuka interface.[3] 4. Pada Jurnal 4 Pada jurnal 4 ini berjudul Rancangan Bangun Sistem Informasi Arsip Surat Mengunakan Metode Prototype. Hasil Analisis RQ1. Penerapan Struktur metode prototype yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi Dari hasil analisis seluruh junal memiliki informasi untuk menjawab RQ1. Berikut adalah hasil informasi yang ditemukan pada jurnal Sistem informasi arsip surat ini dibangun dengan metode pengembangan sistem prototype yang memudahkan klien dan pengembang dalam menjalankan proyek karena masing-masing pihak berperan aktif dan ikut serta dalam pengembangan sistem. 1 Penggunaan metode prototype pada sistem informasi arsip surat ini diharapkan dapat mempermudah pengembang dalam merancang sistem dengan adanya feedback dari pegawai UPTD SPNF SKB Salatiga berupa pendapat dan saran tentang perancangan sistem sehingga hasilnya akan lebih optimal dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan dari klien, 2 dapat mengatasi permasalahan tentang pengarsipan surat di UPTD SPNF SKB Salatiga dan meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan. Hasil Analisis RQ 2. Tahap penerapan metode prototype dalam pembutan web/aplikasi yaitu Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode prototype. Metode ini sesuai untuk sistem yang memerlukan banyak perubahan pada fitur-fiturnya. Metode prototype diawali dengan mengumpulkan kebutuhan klien dalam penelitian ini yaitu pegawai UPTD SPNF SKB Salatiga. Setelah kebutuhan klien terkumpul, pengembang membuat rancangan awal dari aplikasi atau prototype dari aplikasi yang berikutnya hendak dievaluasi kembali sampai menjadi aplikasi yang siap untuk dipakai. A. Communication Communication adalah tahap bertemunya pengembang dan klien mendiskusikan tentang perangkat lunak yang akan dibuat kelak. Pada tahap ini pengembang berkoordinasi dengan pihak UPTD SPNF SKB Salatiga untuk mengumpulkan informasi tentang proses pengarsipan surat pada UPTD SPNF SKB Salatiga dan informasi yang terkait dengan pengarsipan surat. Dari hasil diskusi dengan pihak UPTD SPNF SKB Salatiga menghasilkan alur pengarsipan surat, tata cara pencatatan surat ke dalam buku agenda, proses disposisi surat, pembuatan laporan surat, pemantauan surat, dan pembuatan lembar disposisi B. Quick Plan & Modelling Quick Design Setelah tahap communication, pengembang mengetahui tata cara sistem pengarsipan surat secara umum. Pengembang melakukan perancangan sistem secara cepat berdasarkan informasi yang telah diterima oleh pengembang. Use Case Diagram adalah diagram yang berguna untuk menggambarkan perilaku dari aktor pada sistem yang akan dirancang. Use Case Diagram menjelaskan sebuah relasi antara aktor dan sistem yang hendak dirancang. Use Case Diagram berguna untuk menjelaskan fungsi-fungsi dari sistem dan akses apa saja yang diberikan oleh aktor untuk memakai fungsi-fungsi tersebut. Tahap ini diawali dengan perancangan use case diagram C. Construction Contruction of Prototype Setelah dilakukan perancangan dan mengidentifikasi gambaran umum tentang perangkat lunak yang akan dibuat, pada tahap ini pengembang membuat prototype sistem informasi arsip surat. Prototype halaman beranda dinilai kurang informatif, oleh karena itu perlu ditambahkan grafik batang dan grafik lingkaran yang menampilkan statistik data surat yang didata secara bulanan dan tahunan dengan memanfaatkan library ChartJS mengambil fitur bar chart untuk menampilkan statistik sepanjang tahun dan pie chart untuk menampilkan statistik data per bulan yang berisikan data surat masuk dan surat keluar. Gambar 12 merupakan tampilan antarmuka hasil dari perubahan yang didapat dari saran pengguna dengan menampilkan jumlah surat masuk, jumlah surat keluar, jumlah bagian atau pegawai, grafik batang untuk menampilkan statistik data surat tahunan, dan grafik lingkaran untuk menampilkan statistik data surat per bulan.[4] 5. Pada Jurnal 5 Pada jurnal 5 ini berjudul Penerapan Metode Prototype Pada Pengembangan Sistem Informasi Tugas Akhir Mahasiswa. Hasil Analisis RQ1. Penerapan Struktur metode prototype yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi Dari hasil analisis seluruh junal memiliki informasi untuk menjawab RQ1. Berikut adalah hasil informasi yang ditemukan pada jurnal Dalam penyusunan tugas akhir sering kali terjadi berbagai permasalahan, salah satu contohnya adalah mahasiswa yang kurang mengetahui informasi mengenai tugas akhir seperti jadwal ujian proposal maupun sidang, informasi mengenai batas waktu revisi, syarat dalam mengikuti sidang dan lain sebagainya. Permasalahan lain yang sering terjadi adalah kesulitan dalam mencari kesamaan judul dari penelitian yang pernah dibuat sebelumnya dan kurangnya informasi mengenai perkembangan dari proses bimbingan yang dilakukan antara mahasiswa dan dosen pembimbing. Kesulitan lainnya adalah kesesuai jadwal antara dosen dan mahasiswa selama proses bimbingan. Metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prototype. Model ini dibuat secara terstruktur dan memiliki beberapa tahap-tahap yang harus dilalui dalam pembuatannya namun jika tahap final dinyatakan bahwa sistem yang telah dibuat belum sempurna maka sistem dievaluasi kembali. Hasil Analisis RQ 2. Tahap penerapan metode prototype dalam pembutan web/aplikasi yaitu 1. Tahapan dalam penelitian ini yang disesuaikan dengan model yang diimplementasikan adalah sebagai berikut. 2. Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis Sistem Tahapan pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan kebutuhan dan analisis sistem. Pada tahapan ini dilakukan identifikasi kebutuhan sistem dan garis besar dari sistem yang akan dibuat. Dalam mengembangkan sistem informasi tugas akhir ini, diperlukan biodata mahasiswa dan judul dari tugas akhir. 3. Pemodelan perancangan secara cepat Tahapan selanjutnya adalah pemodelan perancangan secara cepat yang digunakan sebagai acuan yang digunakan dalam pembuatan model prototype. 4. Pembentukan prototype Dalam tahap ini, dilakukan pembentukan prototype berdasarkan rancangan pemodelan yang telah dilakukan sebelumnya. 5. Evaluasi prototype Pada tahapan ini, dilakukan evaluasi terhadap prototype yang disesuaikan dengan kebutuhan. Jika belum sesuai dengan kebutuhan, maka dapat melakukan tahap selanjutnya yaitu melakukan perubahan prototype. 6. Perubahan prototype Tahapan ini dilakukan untuk menyempurnakan prototype yang dibangun agar menghasilkan prototype yang sesuai dengan kebutuhan. 7. Pengunaan Sistem Tahap terakhir dari metode penelitian ini adalah penggunaan sistem. Pada tahap ini sistem yang telah dievaluasi siap untuk digunakan. 8. Berikut ini tahapan penelitian yang mengacu pada model prototype yang ditunjukkan pada Gambar berikut.[5] Gambar 1. Tahapan pengembangan Sistem Informasi 6. Pada Jurnal 6 Pada jurnal 6 ini berjudul Rancang Bangun Sistem Manajement Budidaya Ayam Broiler Berbasis Web Menggunakan Metode Prototype. Hasil Analisis RQ1. Penerapan Struktur metode Waterfall yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi Dari hasil analisis seluruh junal memiliki informasi untuk menjawab RQ1. Berikut adalah hasil informasi yang ditemukan pada jurnal Metode yang digunakan dalam pembuatan website ini adalah metode waterfall, metode ini pertama kali dikenalkan oleh Winston Royce pada tahun 1970, metode ini dipilih karena mempunyai struktur yang lebih terarah baik itu dalam setiap perancangan maupun implementasinya sehingga dengan berbagai pertimbangan kualitas sistem yang dihasilkan akan lebih baik . Rancangan penelitian yang dibuat terdiri atas dua tahap yaitu 1 pengumpulan dan analisis data yang dilakukan dengan cara studi Pustaka dan observasi, 2 menerapkan metode waterfall yang sudah dimodifikasi dengan tahapa-tahapnya adalah analisis sistem, desain, implementasi dan pengujian[6]. Selanjutnya pada tahapan testing menggunakan metode Blackbox. Dibawah ini pada gambar 1 merupakan metode waterfall yang digunakan 7. Pada Jurnal 7 Pada jurnal 7 ini berjudul Implementasi Aplikasi Android Untuk Sistem Pendaftaran dan Antrian Pada Poli Covid RSUD Doris Syvanus Hasil Analisis RQ1. Penerapan Struktur metode Waterall yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi Dari hasil analisis seluruh junal memiliki informasi untuk menjawab RQ1. Berikut adalah hasil informasi yang ditemukan pada jurnal Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sugiarto 2015 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang tidak diperoleh melalui prosedur perhitungan atau statistik, tahapan proses pemecahan masalah dalam penelitian ini digambarkan dengan mendeskripsikan atau menguraikan keadaan saat ini dari subjek dan objek yang diteliti . Aplikasi Pendaftaran dan Penerapan Antrian di Poli Covid RSUD Doris Sylvanus Berbasis Mobile ini adalah Model Waterfall yaitu metode pengembangan perangkat lunak yang bersifat sekuensial serta terdiri dari beberapa tahap yang saling berhubungan a. Requirements Analysis and Definition Analisis dan Definisi KebutuhanPada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh aplikasi yang akan di bangun .Tahap ini akan dilakukan analisis pengguna menggunakan proses, analisis teknologi yang digunakan dan analisis informasi yang didapat. b. System and Software Design Perancangan Sistem dan Perangkat LunakPada tahap ini berguna untuk membuat desain interface aplikasi yang akan dibuat, rancangan akan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. c. Integration and System Testing Integrasi dan Pengujian SistemUnit program/program individual diintegrasikan menjadi sebuah kesatuan sistem dan kemudian dilakukan pengujian. Dengan kata lain, pengujian ini ditujukan untuk menguji keterhubungan dari tiap-tiap fungsi perangkat lunak untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah terpenuhi. d. Operation and Maintenance Operasi dan PemeliharaanMengoperasikan program dilingkungannya sesuai dengan kebutuhan user dan melakukan maintenance. Biasanya fase ini merupakan siklus yang paling lama. Sistem diinstal dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dan berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap sebelumnnya, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan system[7]. 8. Pada Jurnal 8 Pada jurnal 8 ini berjudul Rancangan Bangun Aplikasi Monitoring Kegiatan Menggunakan Prototype Hasil Analisis RQ1. Penerapan Struktur metode prototype yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi Dari hasil analisis seluruh junal memiliki informasi untuk menjawab RQ1. Berikut adalah hasil informasi yang ditemukan pada jurnal Adapun metode yang digunakan pada pembuatan program ini adalah Prototype, dimana terdapat lima tahapan yang harus dikerjakan pada metode Prototype dalam “Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kegiatan”. Menurut Pressman 201250, dalam melakukan perancangan sistem yang akan dikembangkan dapat menggunakan metode prototype. Prototype bukanlah sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus di evaluasi dan di modifikasi kembali [6]. Berikut merupakan langkah-langkah atau tahapan dalam metode prototype a. Communication atau komunikasi dan pengumpulan data awal, yaitu analisis terhadap kebutuhan pengguna. b. Quick plan, yaitu tahapan perencanaan kebutuhani. c. Modelling Quick Design, tahapan pembuatan design. d. Pembentukan prototype, yaitu pembuatan perangkat prototype termasuk pengujian dan penyempurnaan. e. Deployement Delivery & Feddback, yaitu mengevaluasi prototype dan memperhalus analisis terhadap kebutuhan pengguna. Perbaikan prototype, yaitu pembuatan tipe yang sebenernya berdasarkan hasil dari evaluasi prototype dan selanjutnya produksi akhir, yaitu memproduksi perangkat secara benar sehingga dapat digunakan oleh pengguna. Hasil Analisis RQ 2. Tahap penerapan metode prototype dalam pembutan web/aplikasi yaitu Tahap ini dilakukan berdasarkan Prototype. Pada bagian perencanaan sistem ini dijelaskan tahap awal, yaitu Communication, Quick plan, Modelling Quick Design, pembentukan Prototype dan Deployement Delivery & Feddback yang didalamnya akan dimuat tentang bagaimana konsep, perencanaan, analisa serta perancangan apa saja yang dibutuhkan oleh sistem yang akan dibangun. 1 Communication Communication atau komunikasi adalah bagaimana memperoleh informasi bagi pengembang terhadap pengguna mengenai apa yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penelitian telah memiliki dugaan berdasarkan teori yang gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris dibutuhkan pengumpulan data untuk diteliti secara lebih mendalam. 2 Quick Plan Quick Plan adalah perencanaan awal mengenai kebutuhan penelitian dengan melakukan analisa. Dalam tahapan analisa ini, akan menguraikan analisis kebutuhan sistem yang meliputi analisis teknologi dan analisis pengguna. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi atau menganalisis kebutuhan dalam merancang aplikasi tersebut. Langkah ini akan menentukan spesifikasi masukan input yang diperlukan sistem, keluaran output yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3 Modelling Quick Design Modelling Quick Design adalah perancangan mengenai alur kerja aplikasi yang akan dibuat dan juga rancangan aktor – aktor, serta proses – proses yang akan berinteraksi pada aplikasi tersebut dengan menggunakan Unified Modeling Language UML untuk aplikasi android. 4 Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas proses yang di harapkan terjadi dari sebuah sistem. Use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Diagram use case digunakan untuk menggambarkan user yang menggunakan sistem dan perilaku user terhadap aplikasi 5 Activity Diagram Activity Diagram berfungsi untuk memodelkan alur kerja workflow sebuah proses dan aktivitas dalam suatu proses Activity Diagram juga digunakan untuk mendefinisikan atau mengelompokan aluran tampilan dari sistem. 6 Sequence Diagram Sequence Diagram akan menggambarkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. 7 Class Diagram Class Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas yang ada dalam sistem. 8 Pembentukan Prototype Setelah analisis dan desain maka dilakukan Pembentukan Prototype berupa implementasi rancangan prototype dalam bentuk penulisan program, selanjutnya aplikasi yang telah dibuat akan dilakukan pengujian unit. Metode pengujian unit yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah Metode Blackbox[8] 9. Pada Jurnal 9 Pada jurnal 9 ini berjudul Analisis Penggunaan Merodologi Pengembangan Perangkat Lunak. Hasil Analisis RQ1. Penerapan Struktur metode prototype yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi Dari hasil analisis seluruh junal memiliki informasi untuk menjawab RQ1. Berikut adalah hasil informasi yang ditemukan pada jurnal Pendekatan prototyping model digunakan jika pemakai hanya mendefenisikan objektif umum dari perangkat lunak tanpa memerinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya, sementara pengembang tidak begitu yakin akan efesiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusiamesin yang harus diambil. Cakupan aktivitas dari prototyping model terdiri dari a. Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan mengidentifikasi kebutuhan yang sudah diketahui. b. Melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat prototype. c. Menguji coba dan mengevaluasi prototype dan kemudian melakukan penambahan dan perbaikan-perbaikan terhadap prototype yang sudah dibuat. 1 Throw away Prototyping Model Gambar 6. Throw away Prototyping Model Hasil Analisis RQ 2. Tahap penerapan metode prototype dalam pembutan web/aplikasi yaitu Metodologi ini mirip dengan metodologi berdasarkan prototyping. Perbedaan utama adalah bahwa lembaran prototipe selesai selama titik yang berbeda dalam SDLC. Fokus pembangunan adalah untuk menguji fitur yang tidak dipahami dengan menganalisis, merancang, dan membangun prototipe desain. Prototipe desain merupakan bagian dari sistem yang perlu perbaikan tambahan, dan itu hanya cukup rinci untuk memungkinkan pengguna untuk memahami isu-isu yang sedang dipertimbangkan. Setelah masalah diselesaikan, proyek bergerak ke dalam desain dan implementasi. Pada titik ini, desain prototipe dibuang, yang merupakan perbedaan penting antara Threwaway Prototyping dan Prototyping, di mana prototipe berkembang menjadi sistem final. Pendekatan ini menghasilkan lebih stabil dan dapat diandalkan sistem. 10. Pada Jurnal 10 Pada jurnal 10 ini berjudul Rancangan Banguanan Sistem Penjualan Dengan Metode Prototoype Berbasisi Wen Studi Kasus Toko Bunda Laxana Hasil Analisis RQ1. Penerapan Struktur metode prototype yang di gunakan dalam pembuatan web atau aplikasi Dari hasil analisis seluruh junal memiliki informasi untuk menjawab RQ1. Berikut adalah hasil informasi yang ditemukan pada jurnal Pada tahapan ini menggunakan metode prototype, maka tahapan yang dilakukan akan berkelanjutan sampai mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. metode prototype Menurut Ogedebe, 2012, metode prototype diawali dengan pengumpulan kebutuhan, yang melibatkan pengembang dan pengguna sistem untuk menentukan tujuan, fungsi dan kebutuhan operasional sistem. Adapun tahap-tahap prtotype adalah sebagai berikut pengumpulan kebutuhan, membangun prototype, evaluasi prototype.[9] Hasil Analisis RQ 2. Tahap penerapan metode prototype dalam pembutan web/aplikasi yaitu Implementasi Metodologi Prototyping Pembangunan sistem penjualan ini selesai dalam 2 iterasi. Implementasi metodologi prototype 1 pada sistem berawal dari proses wawancara pada tanggal 25 Desember kemudian dilakukan perancangan dan di evaluasi kepada pihak toko pada tanggal 15 Februari 2021. Dari hasil evaluasi terdapat beberapa revisi dari pihak toko dan langsung dilakukan perbaikan pada iterasi 2. Implementasi prototype 2 terdapat perbuahan yaitu pada menginputkan transaksi penjualan saat memilih kode barang maka nama barang ter create secara otomatis untuk menghindari pengetikan oleh karyawan toko. Proses tersebuh membutuhkan waktu 3 hari untuk proses perbaikan. Kemudian di evaluasi Kembali pada tanggal 10 juli. Hasil dari evaluasi prototype 2 pengembang dan pihak toko sepakat tidak ada perubahan lagi pada sistem yang telah dibangun[10]. 5. KESIMPULAN Dari Analisis Studi Literatur yang dilakukan untuk mengetahui penerapan merode prototype dalam pembuatan sebuah aplikasi atau website dapat di ambil kesimpulan bahwa penggunaan metode prototype ini dapat dibuat secara terstruktur dan memiliki beberapa tahap-tahap yang harus dilalui dalam pembuatannya namun jika tahap final dinyatakan bahwa sistem yang telah dibuat belum sempurna maka sistem dievaluasi kembali. metode prototype merupakan salah satu metode pengembangan aplikasi dengan menawarkan sebuah prototype kepada calon user aplikasi dan mengevaluasi prototype sebelum dilakukan pengkodean. Dalam penggunaan metode ini, calon user juga ikut berperan dalam proses pembuatan aplikasi. Terdapat beberapa tahapan atau alur untuk menggunakan sebuah metode protottype ini yaitu Requirement Analysis dan Requirement Definition, User Interface Prototyping, rchitecture and Component Design dan Architecture and Component Prototyping, mplementation dan System Test. Selain penggunaan metode prototype terdapat sebuah metode yang sering di gunakan juga yaitu metode waterfall. Waterfall merupakan salah satu metode dalam SDLC yang mempunyai ciri khas pengerjaan yaitu setiap fase dalam waterfall harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA [1] W. Nugraha and M. Syarif, “PENERAPAN METODE PROTOTYPE DALAM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGHITUNGAN VOLUME DAN COST PENJUALAN MINUMAN BERBASIS WEBSITE,” 2018. [2] H. I. T. Simamora, “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN CV MITRA TANI MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPE,” JURTEKSI Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, vol. 6, no. 2, pp. 173–178, Apr. 2020, doi [3] P. Bagus, A. A. Putra, N. Noor, K. Sari, and H. Pranatawijaya, “ANALISIS DAN DESAIN WEBSITE MONITORING KONSULTASI BIMBINGAN KARTU RENCANA STUDI KRS.” [4] M. A. Wicaksono, C. Rudianto, and P. F. Tanaem, “Rancang Bangun Sistem Informasi Arsip Surat Menggunakan Metode Prototype,” Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, vol. 7, no. 2, Aug. 2021, doi [5] N. Renaningtias and D. Apriliani, “PENERAPAN METODE PROTOTYPE PADA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR MAHASISWA,” 2021. [Online]. Available [6] F. Amazon, V. Handrianus Pranatawijaya, J. Hendrik Timang, K. Palangka Raya, and K. Tengah, “Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Berbasis Website,” 2021. [7] P. Bagus Adidyana Anugrah Putra, V. Handrianus Pranatawijaya, and N. Noorkamala Sari, “Mobile Android Queue Covid19 Application Registration and Application of Queues at the Mobile,” vol. 16, no. 1, 2022, doi [8] R. Aditya, V. Handrianus Pranatawijaya, P. Bagus Adidyana Anugrah Putra, J. Hendrik Timang, K. Palangkaraya, and K. Tengah, “Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kegiatan Menggunakan Metode Prototype,” 2021. [9] M. Lestari and S. R. Ramadhani, “RANCANG BANGUN SISTEM PENJUALAN DENGAN METODE PROTOTYPE BERBASIS WEB STUDI KASUS TOKO BUNDA LAXANA.” [10] Y. Wahyudin, D. N. Rahayu, S. Rosma, and D. Nur, “ANALISIS METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEBSITE A LITERATUR REVIEW”. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Abdi WicaksonoChrist RudiantoPenidas Fiodinggo TanaemLetters archiving is the process of receiving, collecting, maintaining letters in a structured manner by an agency, however, the process of filing letters at the Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Satuan Pendidikan Non Formal SPNF Sanggar Kegiatan Belajar SKB Salatiga still has problems such as recording letter archive data that still uses a letter agenda book which sometimes occurs errors in recording, archival document storage which is physically stored on a mailing cabinet which is prone to being lost, scattered, or damaged and the large number of existing documents causes employees to need extra time and effort to look for them. With the Letter Archive Information System designed using the prototype method, it allows employees to take part in the design of this system by providing opinions and suggestions on system design so that the results will be more optimal, maximum and can be a solution to the problems that exist in the Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Satuan Pendidikan Non Formal SPNF Sanggar Kegiatan Belajar SKB Bangun Sistem Informasi Akademik Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Berbasis WebsiteF AmazonV PranatawijayaJ Hendrik TimangK Palangka RayaK TengahF. Amazon, V. Handrianus Pranatawijaya, J. Hendrik Timang, K. Palangka Raya, and K. Tengah, "Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Berbasis Website," Android Queue Covid19 Application Registration and Application of Queues at the MobileP Bagus Adidyana Anugrah PutraV Handrianus PranatawijayaN. Noorkamala SariP. Bagus Adidyana Anugrah Putra, V. Handrianus Pranatawijaya, and N. Noorkamala Sari, "Mobile Android Queue Covid19 Application Registration and Application of Queues at the Mobile," vol. 16, no. 1, 2022, doi Bangun Aplikasi Monitoring Kegiatan Menggunakan Metode PrototypeR AdityaV PranatawijayaP Bagus Adidyana Anugrah PutraJ Hendrik TimangK PalangkarayaK TengahR. Aditya, V. Handrianus Pranatawijaya, P. Bagus Adidyana Anugrah Putra, J. Hendrik Timang, K. Palangkaraya, and K. Tengah, "Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kegiatan Menggunakan Metode Prototype," 2021.
Prototype yaitu proses merancang sebuah model dari suatu sistem, bisa dikatakan sebagai bentuk awal (contoh) atau standar ukuran untuk suatu objek yang akan dikerjakan nanti. Dengan metode prototyping, pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses dan menentukan hasil yang terbaik.
.

pembuatan prototype suatu sistem merupakan implementasi dari konsep